Siti Zulaini, seorang guru SMA Negeri 1 Brebes memiliki hobi menyambangi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di sekitar Kota Brebes.
Dirinya tidak canggung membantu ODGJ yang berada di wilayah perkotaan Kabupaten Brebes. Aksi sosialnya itu dilakukan olehnya di hari libur sekolah yakni setiap Sabtu.
Setiap hari Sabtu, menggunakan sepeda ontelnya dirinya keliling Brebes untuk mencari ODGJ.
Siti Zulaini yang memiliki panggilan Madam di sekolahnya, lebih suka menghabiskan waktu liburnya untuk mengurus ODGJ bersama salah seorang rekannya.
"Saya dibantu salah mitra kerja sosial, sebut saja Bowo yang juga sama-sama bekerja di SMA Negeri 1 Brebes," katanya, Selasa (17/5).
Dijelaskannya, aksi sosialnya yang memberikan makan kepada ODGJ dilakukan sejak pandemi Covid-19. Ketertarikan Madam Zulaini terhadap ODGJ tidak lepas dari rasa kemanusiaan.
Ia sangat merasa iba terhadap ODGJ yang ada di sekitar kota Brebes. Mereka tidak terurus dan hidup di jalanan dengan pakaian yang sangat kotor dan bau.
Menurut Madam, para ODGJ sebenarnya sangat membutuhkan perhatian, kasih sayang, serta pakain yang layak dan badan bersih.
ODGJ butuh sentuhan psikologis untuk membantu gangguan kejiwaan yang dideritanya. Ditambah lagi minimnya perhatian yang didapat oleh ODGJ dan perlakuan kasar yang didapat, serta dianggap sampah masyarakat.
Kondisi itu membuat ibu dua anak ini tergugah untuk menjadi manusia yang peduli dan konsen untuk mengurus ODGJ.
"Awal terjun menangani ODGJ ada rasa takut. Namun dengan seringnya menyapa mereka, memberi makanan dan empati yang baik akhirnya membuat keadaan makin bersahabat," terangnya.
Madam Zulaini yang hobi bersepeda ini juga membagikan ilmu kepada masyarakat lewat Channel YouTube miliknya yang bernama MTB Channel.
Dia mengedukasi dan menginspirasi masyarakat ketika bertemu ODGJ. Ia berharap dengan channel tersebut, masyarakat terinspirasi dan tertarik melakukan kegiatan sosial serta peduli dengan ODGJ.
"Minimal masyarakat memahami dan tidak mengusik keberadaan ODGJ yang ada di jalan-jalan," katanya.
Menurut Madam, mereka sudah sakit, namun harus lebih menderita karena sakitnya saat diusik orang waras.