Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan akan ada program balik gratis bagi warga Jateng yang bekerja di Jabodetabek. Hal itu disampaikan Ganjar saat melepas 320 pemudik menggunakan kereta api di Stasiun Senen Jakarta, Jumat (29/4).
"Untuk arus balik nanti, kami sudah menyiapkan angkutan gratis. Rencana sama, ada pakai kereta api dan bus," katanya.
Sebanyak 145 bus lanjut Ganjar sudah disiapkan untuk program balik gratis itu. Selain itu, ada 4 gerbong kereta api yang juga disiapkan. Terkait jadwal keberangkatan, pihaknya mengatakan masih akan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak terkait.
"Mudah-mudahan masyarakat yang akan balik lagi ke Jabodetabek bisa memanfaatkan program ini," ucapnya.
Penyediaan angkutan balik gratis ini lanjut Ganjar tak terlepas dari antusiasme masyarakat mengikuti program mudik gratis. Saat melepas 5.748 pemudik via bus di Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (28/4), Ganjar melihat masyarakat sangat bersemangat.
"Sampai-sampai tadi malam saya ditelpon, pak ini ada yang masih tertinggal. Padahal kita sudah memberangkatkan 126 bus. Akhirnya malam-malam saya carikan lagi tambahan tiga bus untuk memfasilitasi saudara-saudara kita mudik lebaran," katanya.
Sementara itu, kabar adanya angkutan balik gratis ini disambut antusias masyarakat. Mereka mengatakan sangat bersyukur mendapat fasilitas mudik dan balik gratis dari Ganjar.
"Alhamdulillah seneng banget kalau nanti baliknya gratis lagi. Ini sangat membantu sekali buat kami wong cilik yang ingin berlebaran di kampung. Ya nanti pasti ikut, kan lumayan," kata Abdul Wahid,54, buruh serabutan asal Demak.
Hal yang sama juga disampaikan Aldi Bagus,30, pemudik asal Brebes. Ia mengatakan lega dengan adanya program angkutan balik gratis untuk kembali ke Jakarta.
"Kalau ada angkutan balik gratis, ya sangat bersyukur sekali. Ini membantu sekali buat kami. Bayangkan saja kalau ongkos sendiri habis berapa ini, satu orang saja bisa Rp300.000. Kalau sekeluarga sudah berapa?" katanya.
Aldi juga mengapresiasi Ganjar yang tak hanya menyediakan mudik gratis menggunakan bus, tapi juga kereta api. Ia yang mudik bersama istri yang sedang hamil tua, memang lebih nyaman naik moda transportasi kereta api.
"Lebih aman dan nyaman pakai kereta api, karena istri sedang hamil tua. Nanti kalau ada angkutan balik gratis lagi, ya kami akan naik kereta api juga," ucapnya. (zul/rtc)