Dalam sebuah video viral, seorang pria berjubah putih diduga sebagai imam menyanyikan lagu Indonesia raya diikuti oleh jamaah di sebuah masjid sebelum salat.
Video yang viral di media sosial dan jadi perbincangan itu tidak luput dari perhatian pegiat media sosial Helmi Felis.
Dia menyindir pihak-pihak yang menyanyikan lagi kebangsaan di masjid sebelum melakukan salat berjamaah.
Helmi Felis menilai, cara salat seperti itu karena ada pengaruh Islam Nusantara.
"Ini bermula dari; mencoba ciptakan Islam Nusantara. Dosa yang ditanggung pencetus ide ini luar biasa," katanya di Twitter, Sabtu (16/4).
Kata dia, padahal Islam lebih kuat dari Nusantara. Islam punya pemeluk 2 miliar di dunia.
"Islam lebih kuat dari Nusantara jangan merasa lebih hebat dari Islam yang pemeluknya 2 Milyar. Kadang-kadang orang bebal itu seenaknya memang," sindirnya.
Video viral itu juga disoroti oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.
MUI Sulsel mengatakan bahwa cara itu melecehkan agama.
Sekretaris Umum MUI Sulsel DR KH Muammar Bakry Lc MA menyebut agama maupun negara masing-masing memiliki nilai kesakralan tersendiri dan harus ditempatkan pada proporsinya.
“Sebaiknya kegiatan seperti ini tidak perlu dilakukan agar tidak terkesan melecehkan agama maupun bangsa,” katanya melalui keterangan resminya di Makassar, Jumat 15 April 2022.
Video berdurasi 2 menit 7 detik itu viral di media sosial. Kemudian dibagikan berkali-kali di aplikasi percakapan WhatsApp dan medsos lainnya.
DR Muammar menjelaskan, syiar agama yang ditolerir dilaksanakan adalah yang tidak bertentangan dengan syariah dan akal sehat mainstream umat Islam.
Syiar yang dimaksud seperti ceramah agama sebelum tarawih, zikir, wirid dan sejenisnya.
Dikutip dari Fin.co.id, dekan Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar ini mengimbau kepada umat muslim agar menyikapi masalah ini dengan bijak karena boleh jadi ada oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan golongan tertentu. (ima/rtc)