AHY Sakit Hati, Tak Terima Partai Demokrat Dituduh Tunggangi Aksi Mahasiswa

Kamis 07-04-2022,12:15 WIB

Tuduhan kepada Partai Demokrat yang disering dituding menunggangi aksi demonstrasi mahasiswa ditanggapi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Menurut putra sulung mantan Presiden Soesilo bambang Yudhoyono (SBY) itu, partainya sudah terbiasa terkena hoaks. Yakni seolah-olah mengendalikan demonstrasi maupun bentuk kritik lain yang dilakukan kelompok masyarakat. 

Tuduhan itu, bagi AHY, hanya untuk mencari kambing hitam. AHY menegaskan sebuah partai politik tidak mampu untuk mengendalikan mahasiswa.

"Sakit hati enggak kalau dibilang BEM digerakkan seseorang," tanya AHY saat  berdiskusi dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jogja, influencer hingga kalangan milenial di Pendapa Ngeksigondo kawasan Alun-Alun Utara Jogja, Rabu (6/4) malam. 

"Karena bisa dianggap BEM ini bisa ditunggangi. Bisa dimanipulasi. Betul enggak terima. Jangan dikit-dikit ditunggangi didesain kelompok tertentu termasuk demokrat. Enggak mungkin bagaimana caranya. Kita ini bukan negara, negara saja tidak mudah menggerakkan kampus sana sini," sambung AHY.

Lebih lanjut, AHY mengatakan, pihak yang akan konsisten menolak wacana perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilu 2024.

"Saya sendiri sejak awal menolak segala isu, wacana yang digulirkan terkait penundaan pemilu yang bisa diartikan sebagai pembatalan pemilu. Karena bertahun-tahun," ujar AHY. 

AHY mengatakan, seharusnya pemerintah memprioritaskan penanganan kebutuhan pokok hari ini. "Rakyat sedang susah, harga-harga naik. Bukannya mencari solusi, malah berpikir memperpanjang kekuasaan,” kata AHY.

Menurutnya, pemikiran itu merupakan sesuatu yang disconnect atau tidak nyambung dengan harapan rakyat. Kondisi ini pun menjadi perhatian Demokrat.

AHY pun menilai wajar jika saat ini gerakan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan sejumlah aspirasi. Antara lain untuk menolak kenaikan harga BBM, kenaikan harga bahan-bahan pokok, menentang konflik agraria, juga menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Semua itu relevan. Apa yang disuarakan oleh mahasiswa adalah suara rakyat yang kita dengarkan setiap hari. Bukan suara rakyat yang direkayasa,” ucapnya. (fin/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait