Identitas perempuan berhijab yang
nekat menabrakkan sepeda motor yang dikendarainya ke ruang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Mapolres Pematang Siantar, Sumatera Utara pada Senin (21/3) sedikit demi sedikit terkuak.
Perempuan bernama Fitri Arni Matondang itu diduga cukup fanatik dalam beragama.
Dia sudah tiga kali melaksanakan ibadah umrah. Rencananya, pada Agustus mendatang, pelaku akan berangkat lagi.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku yang berusia 23 tahun itu sudah dua kali menikah. Kini statusnya janda.
Penyidik Polres Pematang Siantar yang melakukan penyelidikan menemukan informasi tersebut dari orang tua pelaku, yaitu Murniati Sinulingga.
Berdasarkan keterangan Murniati, sang anak saat duduk di bangku SMA pernah bermasalah.
Awalnya pelaku sekolah di SMA Sultan Agung. Namun, pindah ke SMA Kartika. Penyebabnya, pelaku menghina patung Dewa Agama Buddha.
Ketika kelas 1 SMA pada tahun 2009, pelaku pernah mengalami kecelakaan.
Murniati melihat ada tingkah yang tidak wajar pada putrinya saat duduk di kelas 3 SMA.
"Usai tamat SMA, pada 2014, dia masuk UISU (Universitas Islam Sumatera Utara) mengambil jurusan Fakultas Kedokteran. Namun bertahan hanya satu semester karena dirinya tidak mampu mengikuti mata kuliah," ujar Murniati Sinulingga.
Setelah keluar, selama satu tahun pelaku berjualan tas secara online. Pada tahun 2015, pelaku kembali masuk ke UISU. Kali ini mengambil jurusan Agama Islam.
Dia berhasil menyelesaikan studinya dan tamat pada 2019 dengan gelar Sp.dI (Sarja Pendidikan Agama Islam).
"Pada tahun 2019, menikah dengan Rudi Faisal yang juga teman kuliahnya," imbuh Murniati.
Selama menikah, pelaku mengalami KDRT. Dia sempat melapokan Rudi Faisal ke Polres Simalungun dan mengajukan gugatan cerai.
Selanjutnya, pelaku masuk Pesantren Annur di Karangbangun. Namun hanya bertahan tiga bulan karena tidak mau mengikuti peraturan pesantren.