Setelah Ustaz Abdul Somad, Ustaz Fikri Haikal MZ memberikan penjelasan terkait pawang hujan dalam pandangan Islam.
Putra sulung almarhum KH Zainudin MZ ini menyebut bahwa praktek pawang hujan biasanya menggunakan bantuan jin untuk menahan hujan.
"Perlu saya jelaskan bahwa kalau praktek ini dilakukan, apalagi kemudian yang kita kenal dengan Istilah pawang, pawang hujan, ini meminta bantuan jin. Untuk mengusir dan menahan hujan. Padahal kita tahu, hujan itu adalah rahmat," kata Ustaz Fikri Haikal MZ, Selasa (22/2).
Dia mengatakan bahwa orang muslim yang beriman harus hati-hati mendatangi pawang hujan. Sebab, hal itu bisa menjerumuskan kepada kesyirikan.
"Ketika seseorang yang mengaku pawang hujan, gembar-gembor mampu menggiring dan menahan turunnya hujan. Saudara, hati-hati karena boleh jadi dalam praktiknya, ia melakukan dan meminta bantuan jin. Inilah haram. Dalam Islam jelas hukumnya haram," katanya.
Dia jelaskan bahwa pawang hujan yang meminta bantuan jin, artinya menduakan Allah. Inilah yang disebut sebagai syirik akbar yang pelakunya bisa keluar dari Islam.
"Meminta bantuan jin itu artinya menyekutukan Allah, terjebak kepada hal yang sifatnya sirik. Hati-hati ini menyebabkan kita terjebak menjadi orang yang musyrik kepada Allah SWT," katanya.
Dia menyarankan agar orang Islam yang hendak menggelar hajatan di musim hujan, tidak perlu pendatangi pawang hujan. Cukuplah dengan berdoa agar acaranya mendapat keberkahan.
"Kalau kita punya hajat di musim hujan, siapkan segala sesuatunya, memohon kepada Allah, setelah itu mintalah doa dari ulama supaya acara saudara berjalan dengan baik," tuturnya dikutip kanal YouTube Netmediatama.
Ramai pro-kontra tentang kehadiran pawang hujan di balapan MotoGP Mandalikan yang digelar pada Minggu (20/3) masih berlangsung hingga hari ini.
Banyak netizen yang menganggap sebagai kearifan lokal. Banyak pula yang menganggap sebagai perbuatan penyekutan Allah alias syirik. (ima/rtc)