Indonesia Gencar Pertontonkan Kemusyrikan, Novel PA 212: Mobil yang Dimandikan, Kini Tak Tentu Rimbanya

Selasa 22-03-2022,08:00 WIB

Aksi Rara Isti Wulandari sebagai pawang hujan saat MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, benar-benar memicu polemik di Tanah Air. Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin pun ikut mengomentarinya. 

Menurut Novel, saat ini Indonesia sedang gencar memamerkan kemusyrikan. “Tentu ini suatu kemunduran dalam tegaknya syiar Islam,” kata Novel kepada wartawan, Selasa (22/3).

Novel lantas menyinggung sejumlah kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga berbau kemusyrikan. “Ritual Kendi Nusantara di IKN, Jokowi juga pernah memandikan mobil Esemka yang tidak tahu rimbanya sampai saat ini,” kata Novel.

Untuk perkara Rara yang viral karena menjadi pawang hujan di Sirkuit Mandalika, Novel meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil sikap.

“Pawang hujan tentu bukan ajaran dari agama Islam, sehingga MUI harus bisa meluruskannya,” kata Novel. Lelaki yang hobi bersepeda ini menyebut Indonesia menjamin kebebasan dalam beragama. Sehingga, siapa saja wajib untuk saling bertoleransi.

“Kalau mau ritual seperti itu (pawang hujan) atas dasar kepercayaan agama lain maka harus pada tempatnya,” tegas Novel.

Sebelumnya, gara-gara mengomentari aksi Rara Istiani Wulandari, pawang hujan saat MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3), ahli epidemiologi dr Tifauzia Tyassuma di-bully habis-habisan.

Tak hanya dibully, dr Tifa (panggilan akrabnya) juga dihina hingga pribadinya diserang oleh mereka di twitter. Sebelumnya, dr Tifa menyebut, apa yang dilakukan oleh pawang hujan tersebut adalah bentuk kesyirikan atau menyekutukan Allah SWT.

Dia bilang, jika kesyirikan dianggap hal biasa, maka akan ada azab Allah yang menghantam Indonesia. 

"Kalau kesyirikan seperti ini terus saja dibiarkan. Azabnyab bukan cuma menimpa Penguasa tapi juga semua rakyatnya lho," tulis dr Tifa di Twitter-nya @DokterTifa yang dikutip, Senin (21/3).

Cuitan itu membuat dirinya di-bully oleh sejumlah netizen. Setidaknya hampir 3 ribu netizen mengomentarinya. Cuitan dr Tifa itu juga diretwitt sebanyak 2 ribu kali dan disukai sebanyak 3778 kali.

dr Tifauzia Tyassuma menyebut buzzer yang mengomentarinya sebagai Bani Kendil. Dia mengatakan, dirinya dihina hingga pribadinya diserang oleh mereka. (jpnn/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait