Sakit Hati Diputus Cintanya, Polisi Nekat Membakar Pacarnya Hidup-hidup

Sabtu 12-03-2022,06:20 WIB

Sakit hati cintanya diputus, oknum polisi yang biasa bertugas di Polres Lahat, Brigadir Polisi AND nekat membakar pacarnya hidup-hidup. Tindakan keji dilakukan, Kamis (10/3) pukul 22.30 WIB.

Akibatnya, korban mengalami luka bakar hingga 80 persen, sedangkan pelaku mengalami luka di bagian tangan dan wajahnya. Kasus tersebut sudah ditindaklanjuti Satreskrim Polres Muara Enim, setelah menerima laporan dari keluarga korban.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan korban, Ningsih (25), warga Rukun Damai RT 03 RW 03 Kelurahan Tungkal Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan (Sumsel) tengah bertandang ke rumah kontrakan temannya, Dea (27).

Sebelumnya korban dan pelaku telah menjalin hubungan asmara selama setahun setengah. Namun, setelah korban mengetahui pelaku telah beristri dan memiliki dua anak, Ningsih memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmaranya tersebut.

Setelah dua minggu pasca korban mengakhiri hubungan asmara, ternyata pelaku tidak terima terhadap keputusan korban. Pelaku terus berusaha menghubungi korban dan mencari keberadaannya, namun korban selalu menghindar.

Untuk menghindari kejaran pelaku, korban menumpang sementara tinggal di rumah temannya, Dea, di Jalan Ade Irma Suryani Gang Kolam RT 05 RW 08 Rumah Tumbuh Kelurahan Muara Enim.

Meski telah berusaha menghindar, keberadaan korban akhirnya diketahui  pelaku. Setibanya di rumah kontrakan Dea, pelaku langsung menurunkan sekring meteran listrik.

“Dio (pelaku, Red.) itu idak ngetok pintu. Pas aku ngintip jendala, ngapo mati lampu ni. Cak limo menit aku manggel dek (Ningsih, Red.), la tedok belum. Dio jawab belum, sudah rewang ayuk isi pulsa lampu sementar. Pas buka pintu dio ni (pelaku, red) sudah di depan pintu,” ujar Dea saat mendampingi korban di Ruang ICU, Jumat (11/3).

Setelah itu pelaku, kata dia, langsung mendobrak pintu dan menghidupkan  sekring meteran listrik dan langsung membuka pintu kamar. Korban yang masih rebahan, langsung dimarah-marahi dan dicaki maki pelaku.

Tiba-tiba, pelaku langsung menyiram bensin yang telah dibawanya sebanyak dua botol ke tubuh korban. Untuk meredakan pertengkaran antara pelaku dengan korban, Dea sempat mengingatkan pelaku.

Namun peringatannya tidak digubris pelaku. “Bedebat jugo dengan aku. Aku omongke, kak dak usaha diribut-ribut di sini aku malu gek dateng galo RT, apolagi la pakek siram bensin la kelewatan kakak ni."

"Pelaku langsung marah, kau dak usah melok-melok gek kau ku bakar pulo. Sampe disiramnyo jugo badan aku pakek bensin,” ujar Dea.

Pelaku yang masih emosional, kembali menyiram tubuh korban dengan bensin sembari memarahi korban dan memegang korek api gas. Oleh pelaku, korek gas itu sedianya hendak dimatikan.

Namun, ironisnya percikan apinya langsung menyambar tubuh korban. “Sekali ni aku bukan nak gertak-gertak kau be. Omong la kau ku bakar nian, cepat nian api langsung nyambar lantai dan tubuh korban. Aku be melok kebakar,” jelas Dea lagi.

Secepat kilat kobaran api membakar ruang kamar dan posisi korban tetap berada di dalam kamar. Tiba-tiba, pelaku langsung menarik tubuh korban dan memeluknya sambil berusaha mematikan api yang membakar tubuh korban.

Tags :
Kategori :

Terkait