Sebanyak 60 eks pekerja migran Kabupaten Tegal mengikuti pelatihan pemasaran digital yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP) Yogyakarta.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah di Hotel Grand Dian Slawi pada Selasa (8/3) pagi.
Umi menyambut baik pelatihan pemasaran selama tiga hari tersebut sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan untuk menangkap peluang pasar di era ekonomi digtal.
“Mudah-mudahan dari pelatihan ini, para peserta tidak sekedar terampil dan terasah kompetensi pemasaran digitalnya, tapi juga semakin menguat motivasinya untuk menjalankan bisnis atau usahanya secara mandiri dan berani membuat inovasi serta dapat membangun jiwa kepemimpinan dan memperluas jaringan ke pasar global,” kata Umi.
Menurut Umi, pengembangan dan penguatan ekonomi daerah masih menjadi fokus pihaknya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di samping memulihkan kondisi perekonomian Kabupaten Tegal pasca terdampak pandemi.
Melalui berbagai upaya, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tegal pun telah menunjukan tren positif di mana tahun 2021 lalu pertumbuhan ekonominya mencapai 3,72 persen setelah sempat tumbuh negatif 1,46 persen di tahun 2020.
Meskipun kebijakan pembatasan sejumlah aktivitas selama pandemi telah menurunkan daya beli masyarakat, sisi lain juga mendorong percepatan transformasi perekonomian digital.
Masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan, mulai banyak memanfaatkan platform aplikasi lokapasar untuk membeli aneka kebutuhan barang dan jasa yang terintegrasi dengan pembayaran nontunai dan layanan pengiriman atau ekspedisi.
Lebih lanjut Umi menerangkan jika pola pencarian lewat penelusuran mesin pencari Google dan menemukan lokasi tertentu lewat Google Maps sudah menjadi habit masyarakat di era society 5.0 ini.
“Shifting (pergeseran) ini tentunya menjadi peluang besar pelaku UMKM untuk meraih keuntungan dengan mengisi slot informasi profil usaha dan komoditas produknya di berbagai media digital seperti laman, akun bisnis Whatsapp, akun media sosial, akun e-commerce atau toko daring hingga akun bisnis google yang di dalamnya terdapat fitur penanda lokasi usaha supaya nantinya bisa muncul di Google Maps,” ujar Umi.
Di akhir sambutannya, Umi menitip pesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan pemasaran ini sampai tuntas dan jangan ragu untuk bertanya. Ia pun menekankan adanya mekanisme pendampingan usaha pemasaran digital, ada mentoring dan ruang untuk berbagi pengalaman antarpeserta.
“Untuk itu, silakan dibentuk grup Whatsapp, Telegram atau forum percakapan digital lainnya yang memungkinkan para alumni digital talent scholarship ini bisa saling terhubung, saling berkomunikasi dan berbagi,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika Yogyakarta Christiany Juditha menjelaskan, pelatihan ini akan diselenggarakan selama tiga hari dan diikuti oleh 60 orang peserta dari eks pekerja migran.
“Pelatihan ini merupakan program dari Kementerian Kominfo, yaitu Digital Talent Scholarship. Program tersebut mencakup delapan akademi, salah satunya pelatihan thematic academy untuk eks pekerja migran ini,” jelasnya.
Christiany berharap, program pelatihan tersebut dapat mencetak tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era industri 4.0.