Pernah dipenjara selama 1,5 tahun,
Rizal Ramli yang terkenal vokal sejak masih muda itu mengaku heran dengan kabar tidak adanya nama Presiden Kedua RI Soeharto dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Dugaan penghapusan peran Soeharto dalam sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret itu membuatnya geleng-geleng kepala.
RR, sapaannya, mengaku hingga saat ini tetap memberi penghargaan tinggi kepada Soeharto meski memiliki pengalaman kelam di masa pemerintahan Presiden kedua RI itu.
"Saya dipenjara Pak Harto 1,5 tahun di penjara militer dan Sukamiskin, (karena) oposisi terhadap sistem otoriter Pak Harto. Tapi tetap mengakui jasa Pak Harto pada Serangan Umum 1 Maret," kata Rizal Ramli, Sabtu (5/2).
Dugaan penghapusan itu sebagaimana diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Dalam keppres, dicantumkan nama tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Namun, nama Soeharto disebut tidak tercantum dalam Keppres meski tercatat dalam buku-buku sejarah Soeharto yang memimpin serangan itu.
Hal itu tentu mengagetkan bagi Rizal Ramli. Ia lantas mempertanyakan ketiadaan nama Soeharto kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Mas Mahfud MD, kok segitunya sih, sampai ngapusi jasa Pak Harto. Ngono ya ngono, ning ojo ngono," tutupnya dikutip dari rmol.id. (ima/rtc)