Pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung bahwa Presiden Jokowi dan PDI-Perjuangan membiarkan Islamphobia di Indonesia berkembang, langsung direspons politisi partai moncong putih itu.
Menurut Rocky, seharusnya pemerintah membuat UU terkait Islamophobia seperti yang dilakukan di Amerika Serikat. Di negara adidaya itu, Islamophobia telah hilang.
Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko langsung merespon pernyataan Rocky Gerung tersebut. Menurut Budiman, nalar Rocky Gerung rusak.
"Rusak nalarnya orang ini. Katanya karena di AS sudah ada UU Anti Islamophobia maka Indonesia juga harus buat UU Anti Islamophobia," kata Budiman, di Twitter, Kamis (17/2).
Budiman bilang, jika UU Islamophobia dibuat, maka UU lain juga menyusul tentang phobia kesukuan.
"Kalau harus ada, maka Indonesia butuh UU Anti Kejawenphobia, Anti Sunda Wiwitanphobia dll. Tapi itu gak perlu," kata Budiman.
Sebelumnya, Rocky Gerung menilai, Islamophobia di Indonesia sengaja di pelihara oleh Presiden Jokowi ddan PDI-P.
"Orang akan menganggap bahwa Presiden Jokowi justru mensponsori Islamophobia melalui sikap diamnya terhadap isu itu."
"Dan orang akan hitung kalau begitu siapa yang di belakang Jokowi yang mengarahkan Isu Islamophobia, ya dengan cepat orang tuding PDIP," kata Rocky Gerung dikutip fin.co.id dari kanal YouTube Refly Harun.
Rocky Gerung mengatakan, Pemerintahan Jokowi harusnya meniru Amerika Serikat yang kini telah menekan Islamophobia melalui regulasinya.
"Amerika sudah berhenti dari isu islamophopia. Rancangan undang-undang terakhir tentang Islamophobia udah diteken oleh Joe Biden. Dan itu seharusnya jadi panduan kita untuk mengerti bahwa bahkan di Amerika isu Islamophobia sudah hilang," kata Rocky Gerung. (fin/zul)