Beberapa pekan terakhir, harga kedelai di Kabupaten Brebes mulai mengalami kenaikan. Dampak mulai adanya kenaikan tersebut, beberapa perajin tempe di kota bawang merah tersebut merasakan dampaknya. Mereka terpaksa harus menaikkan harga jual tempe lantaran tidak mau rugi.
Salah seorang perajin tempe di Kelurahan Pasarbatang, Nur Arifudin mengatakan, harga kedelai saat ini Rp11 ribu per kilogram. Kenaikan harga kedelai terjadi sejak satu bulan lalu yang awalnya masih di bawah Rp10 ribu per kilogram.
"Sebelum adanya kenaikan, saya jual tempe itu Rp10 ribu per kilo, saat ini saya jual Rp11 ribu per kilo," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/2).
Arifudin mengungkapkan, dirinya tidak merasa kesulitan mendapatkan bahan baku untuk produksi tempe. Namun dia membeli bahan baku atau kedelai di toko.
Bahkan, dirinya sudah lama tidak membeli di koperasi dengan alasan harganya lebih tinggi dibanding harga pasaran.
"Sudah lama saya tidak beli di koperasi, ini karena harganya lebih mahal dari harga pasaran. Kalau beli di koperasi tentu saya jual tempenya harus menaikkan harga lagi," ucapnya.
Dirinya berharap, ke depan harga kedelai di pasaran bisa kembali normal. Sehingga dirinya bisa tetap menstabilkan harga tempe.
Sebab saat ini banyak pembeli tempe yang terus mengeluhkan harga tempe mahal.
"Soalnya banyak yang tanya harga tempe kok mahal, tidak seperti biasanya Rp10 ribu per kilo. Jadi, saya harapkan harga kedelai bisa kembali normal," pungkasnya. (ded/ima)