Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepala daerah agar mempercepat program vaksinasi dan memperketat kembali protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.
Hal tersebut diperlukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19 di sejumlah daerah.
Pesan tersebut disampaikan Jokowi pada rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia yang disiarkan secara daring, termasuk Bupati Tegal Umi Azizah yang menyimak rapat tersebut dari ruang rapat Sekda bersama unsur Forkopimda Kabupaten Tegal pada Senin (7/2) siang.
“Kuncinya hanya dua, yaitu percepat vaksinasi dan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah untuk kembali memperketat protokol kesehatan, utamanya pemakaian masker,” tegasnya.
Pasalnya, lanjut Jokowi, karakter pasien Covid-19 yang meninggal, 69 persennya belum melakukan vaksin secara lengkap. Sehingga, menurut mantan wali kota Surakarta itu, vaksinasi masih menjadi kunci penanganan Covid-19, terlebih adanya galur omicron.
Jokowi pun mengimbau kepada kepala dinas kesehatan di masing-masing daerah untuk mengecek ketersediaan obat-obatan, oksigen serta kapasitas kamar isolasi secara berkala.
“Apabila ada barang atau stok yang belum siap atau tidak tersedia, segera sampaikan ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan) melalui dinas kesehatan provinsi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Tegal Umi Azizah siap menindaklanjuti arahan presiden terkait percepatan vaksinasi dan memperketat kembali protokol kesehatan di masyarakat.
Ia mengungkapkan, data kasus aktif Covid-19 di Kabupaten per hari Minggu (6/2) mencapai 208 orang, di mana 33 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 ini, Umi menjelaskan pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di Rusunawa RSUD Suradadi dan ruang perawatan di sejumlah rumah sakit.
“Menindaklanjuti ini akan kita giatkan kembali operasi atau razia protokol kesehatan oleh Satpol PP yang dibantu unsur TNI dan kepolisian. Di samping itu, personel Satgas Covid-19 juga sudah kita briefing untuk memperketat dan memilah perizinan kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan,” jelas Umi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni menuturkan, capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Tegal sudah mencapai angka 79 persen. Sementara untuk dosis kedua masih di bawah 60 persen.
“Usaha percepatan vaksinasi kita coba melakukan akselerasi salah satunya dengan serpung vaksin secara maksimal. Untuk vaksinasi anak, kita masih rendah yaitu di angka 62 persen. Kendalanya adalah vaksin kita masih belum didrop lagi,” pungkasnya. (*/ima)