Jabatan KASAD dianggap tidak tepat untuk Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Hal ini menyusul pernyataan Jenderal Dudung terkait penembakan 3 prajurit TNI oleh Kelompok Separatis Teroris Papua di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kab Puncak, Papua, pada Kamis (27/1) lalu.
Helmi Felis menyebut kalimat Dudung tidak diplomatis. Ia bahkan menyebut jika Jenderal Dudung tidak tepat menempati jabatan KASAD.
“Tidak diplomatis sama sekali. Dudung kurang tepat untuk di tempatkan di KASAD. Rusak kita,” ucap Helmi dilansir dari Twitter pribadinya, Sabtu (29/1).
Pegiat media sosial ini menyebut Jenderal Dudung tidak tepat jika ditempatkan menjadi KASAD.
Dikutip dari Fajar, Jenderal Dudung menyebut jika dirinya dirinya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengejaran terhadap KTSP tersebut.
“Saya tidak bisa adakan pengejaran, adakan ini, saya tidak bisa, itu kewenangan Panglima TNI,” jelas Dudung kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).
Menurutnya, kewenangan KSAD hanya sebatas menyiapkan personel di Papua. Selebihnya kewenangan operasional dijalankan Panglima TNI Andika Perkasa.
“Jadi begini, kalau TNI AD kan hanya menyiapkan personel. Operasional di sana kan kewenangan Panglima TNI, bukan saya,” ucap dia. (Fajar/ima)