Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tampak ikut hadir saat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meresmikan Pasar Legi, kemarin. Namun, ternyata banyak juga pejabat di Jawa Tengah yang tak hadir pada acara ini.
Salah seorang di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Meski, peresmian Pasar Legi dilakukan dengan meriah, dari awal sampai akhir acara tak tampak wajah Orang Nomor Satu di Jawa Tengah itu.
Selain Puan dan Basuki, hadir juga Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto.
Bahkan, mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dan mantan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, hadir juga. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Puan di atas panggung.
Ikut mendampingi Basuki dan Gibran. Bendera merah putih yang tadinya menutup pintu masuk Pasar Legi pun terbuka. Di atas panggung, Puan, Gibran dan Basuki terlihat asyik berbincang.
Pasca menekan tombol sirene, Puan yang mengenakan setelah baju serba hitam itu tidak langsung memasuki pasar. Dia bersama Gibran turun panggung menghampiri FX Hadi Rudyatmo.
Puan pun bersalaman dengan Rudy dan berbincang sedikit. Puan lalu mengajak Rudy untuk ikut masuk ke Pasar Legi.
Mereka pun masuk ke pasar. Puan dan Gibran di depan, sedangkan Basuki dan Rudy di belakang. Di dalam pasar, Puan berbincang dengan para pedagang.
Sampai peresmian selesai, Ganjar tidak terlihat. Ketidakhadiran Ganjar pun menimbulkan pertanyaan awak media. Gibran ditanya kenapa tidak mengundang Ganjar.
Gibran mengaku tidak mengetahui soal undangan untuk Ganjar. Karena semua kepanitiaan dipegang Kementerian PUPR.
“Kalau soal bupati yang hadir ke sini, mereka sudah mengikuti semua kunjungan Mbak Puan sejak kemarin. Jadi ini satu rangkaian kegiatan,” kata putra sulung Jokowi itu.
Bambang Wuryanto juga tidak tahu kenapa Ganjar tidak hadir. Seperti Gibran, dia tahunya, soal undangan itu ada di Kementerian PUPR.
“Saya dapat undangan dari kementerian. Ini kan anggaran pusat,” aku pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini.
Apakah ketidakhadiran Ganjar karena tidak harmonis dengan Puan? Bambang ogah menduga-duga.
“Jangan ke saya. Kalau saya yang jawab itu artinya persepsi. Silakan tanya sendiri dengan Mbak Puan atau Pak Ganjar,” cetusnya.