Menurutnya penggarap kala itu mulai anarkis dengan melempari personil dengan lumpur. Pihaknya pun mengejar para penggarap yang dianggap menjadi provokator massa.
Massa pun berhamburan dan personelnya meninggalkan lokasi. “Tidak ada korban baik dari pihak masyarakat penggarap maupun personel dan pasukan yang bertugas,” tegasnya. (ral/poj/zul)