Habib Bahar Smith sudah menjadi tersangka dan ditahan Polda Jawa Barat (Jabar) terkait kasus dugaan ujaran kebencian. Saat Habib bahar Smith ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan, pendukungnya langsung menggeruduk Polda Jabar, Senin (3/1) malam.
Dari tayangan video yang beredar, ratusan pendukung Habib Bahar Smith tampak menunggu di depan Mapolda Jabar. Kemudian, pendukung Habib Bahar Smith itu juga sempat terlibat aksi saling dorong dengan polisi.
Pengacara Habib Bahar Smith, Aziz Yanuar menyebut, kliennya mengetahui ada massa pendukung yang mendatangi Mapolda Jabar. Saat itu, Habib Bahar Smith langsung memanggil orang kepercayaannya.
Kepada orang kepercayaannya, Habib Bahar Smith meminta para pendukungnya untuk membubarkan diri.
“Habib Bahar Smith sangat bijak, tadi malam dengan meminta beberapa orang yang beliau amanati untuk bubarkan dan suruh pulang (massa pendukung) ke rumah masing-masing,” ungkap Aziz Yanuar kepada jpnn.com, Selasa (4/1).
Selain itu, kliennya juga meminta para pendukungnya mendoakan Habib Bahar. “Doakan beliau dan jangan lagi memenuhi depan jalan Mapolda Jabar dengan alasan keamanan,” ungkap Aziz.
Aziz mengatakan dirinya mendampingi Habib Bahar Smith sejak awal menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar. Aziz mengungkapkan Habib Bahar Smith pun menitipkan pesan untuk disampaikan kepada umat Islam.
“Lanjutkan perjuangan, apa pun yang terjadi pada diri beliau. Tegakkan kebenaran dan lawan kezaliman, terus amar ma’ruf nahi munkar,” beber Aziz.
Habib Bahar Smith sempat memberikan pernyataan sebelum menjalani pemeriksaan penyidik Ditreskrimum Polda Jabar, Senin (3/1) siang. Habib Bahar Smith mengatakan seandainya dirinya tak keluar ruangan, maka itu berarti dirinya dipenjara.
“Bahwasanya berarti ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati,” katanya.
Habib Bahar Smith juga heran kasusnya berjalan dengan sangat cepat, sementara orang lain yang sudah dilaporkan tidak diproses sama sekali. Karenanya, Habib Bahar Smith berpesan kepada umat Islam agar terus berjuang menyampaikan kebenaran dan keadilan dan tak pernah tunduk pada kezaliman.
“Bagi saya, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat, demi Indonesia, demi agama, demi akidah. Jangankan dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya. NKRI harga mati, Indonesia merdeka,” tandasnya. (jpnn/zul)