Indonesia Mulai Diserang Omicron, DPR: Mestinya Kan Kita Sudah Siap

Kamis 23-12-2021,06:20 WIB

Pemerintah diminta anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus harus lebih waspada dan tegas usai ditemukan varian Omicron di Indonesia. Pemerintah jangan sampai kecolongan dan harus meningkatkan kewaspadaan, supaya varian Omicron tidak menyebar dengan cepat di Tanah Air.

"Mestinya, kita kan sudah siap. Tidak seperti persiapan kita ketika menghadapi varian Delta. Pemerintah diharapkan segera mengubah kebijakan dengan melakukan pengetatan aturan arus orang dalam menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Guspardi, Rabu (22/12).

Disampaikan Guspardi, jika memungkinkan larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian Omicron ini tidak cepat menyebar. Karena ada potensi kerumunan yang besar, liburan natal itu momentum untuk pulang kampung merayakan hari besar keagamaan, itu harus diantisipasi.

Pemerintah juga harus membuat kebijakan khusus yang lebih ketat bagi WNA atau WNI yang keluar masuk dari luar negeri. Di samping itu perlu diintensifkan percepatan vaksinasi, utamanya di daerah-daerah yang belum memenuhi target vaksin.

Ia menilai, kebijakan lockdown sementara wisma atlet sudah tepat karena di sinilah pertama kali terdeteksi varian Omricon. Kebijakan yang tepat diambil pemerintah untuk mengantisipasi meluasnya penularan varian Omicron.

"Meski begitu, selama masa lockdown ini, seluruh penghuni dan pekerja di Wisma Atlet harus dipastikan sehat dan tidak tertular. Jika ditemukan ada yang tertular varian Omicron, perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman," tutupnya.

Sementara itu, seluruh kabupaten/kota di Tanah Air ditarget harus sudah mencapai cakupan vaksinasi 80 persen di akhir 2021. Ini dinilai penting untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19, apalagi varian Omicron kini sudah masuk ke Indonesia.

“Pemerintah mendorong untuk melakukan akselerasi seluruh kabupaten/kota. Targetnya, akhir tahun ini untuk mencapai angka 80 persen cakupan vaksinasi,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (22/12).

Cakupan vaksinasi yang rendah dan didukung oleh mobilitas penduduk yang tinggi, akan berisiko menimbulkan kenaikan kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air. Karena itu, vaksinasi yang dilakukan harus lebih digencarkan dan dipercepat. (khf/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait