Nasib tragis dialami Handi Saputra Hidayatullah (18) dan pacarnya Salsabila (14) yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Nagreg. Tepatnya di perbatasan Bandung-Garut 8 Desember 2021 lalu, keduanya ditabrak.
Jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu wilayah Jawa Tengah, pada posisi yang berbeda seminggu kemudian. Adapun jarak antara Nagreg dengan lokasi ditemukannya kedua korban mencapai 200 km.
Dikutip dari Pojoksatu, keluarga korban mengungkap ada tiga orang di mobil hitam yang terekam mengangkat tubuh 2 korban tabrakan maut di Jalan Raya Nagreg Jawa Barat.
Dari foto yang beredar, yang dibenarkan pihak keluarga korban berdasarkan keterangan warga setempat di lokasi kecelakaan, mobil yang menabrak Handi dan Salsa itu bercat hitam, mengarah dari Bandung menuju Garut.
Ada sejumlah orang yang berada di dalam mobil tersebut. Menurut warga sekitar TKP, ada beberapa orang laki-laki yang sempat turun dari mobil.
“Tiga orang,” kata Deden Sutisna (41), paman Salsabila, Minggu (19/12).
Menurut Deden yang mendapatkan informasi dari warga sekitar, pada waktu Handi-Salsa terluka ada dua penumpang mobil itu sempat turun.
Keduanya menggotong Handi yang terkapar di tepi jalan.
Salsa yang tidak sadarkan diri juga dinaikkan ke mobil tersebut oleh warga dan 2 penumpang mobil.
Dalam foto itu terlihat empat pria. Pria berpakaian biru yang tengah berjalan merupakan warga setempat, dan tiga orang menggotong tubuh Handi.
Dua pria berpakaian putih dan hitam ialah penumpang mobil yang terlibat kecelakaan tersebut, dan satu pria lainnya yang mengenakan jaket merah serta helm merupakan warga yang melintas di lokasi kecelakaan.
Insiden kecelakaan Handi-Salsa dengan satu mobil bercat hitam itu menjadi perhatian warga sekitar.
Namun, kata Deden, sewaktu salah satu warga ingin ikut mengantar korban ke rumah sakit, pria misterius yang menumpangi mobil tersebut melarangnya.
“Dari informasi tetangga, mau diikutin juga enggak boleh,” ujar Deden dilansir detikcom.
Paman korban ini memastikan saat kejadian kecelakaan siang itu banyak warga di sekitar TKP. Namun, karena alasan mobil sudah penuh, warga tidak diperbolehkan ikut.
“Warga ada, banyak malah. Jadi waktu itu enggak usah ikut, enggak usah ikut kata yang penumpang mobil,” tutur Deden menirukan perkataan dari penumpang mobil hitam itu. (ral/int/pojoksatu/ima)