Heri Suyanto mengaku, pengetahuannya dalam membuat pesawat terbang bukan didapat saat menempuh pendidikan di bangku STM. Akan tetapi didapatkan saat ia menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Heri memang pernah bergabung di salah satu perusahaan pembuatan pesawat terbang di Republik Ceko. Namun setelah tak lagi menjadi TKI, ia memutuskan kembali ke Indonesia dan menetap di Ciamis, Jawa Barat.
Di Ciamis, Heri kemudian mencoba merakit sejumlah komponen pesawat terbang yang sebelumnya ia beli dari luar negeri. Dua pesawat terbang mampu dirakitnya selama menetap di Ciamis.
“Karena sudah memiliki pengalaman dalam membuat pesawat terbang akhirnya saya mencoba merakitnya di Indonesia, dan ternyata pesawat buatan saya laku dibeli pemerintah Republik Ceko,” terangnya.
Dari Ciamis, Heri Suryanto memutuskan pulang ke kampung halaman di Lamongan. Di kota berjuluk Kota Soto itu, Heri Suryanto kembali melanjutkan merakit satu unit pesawat lagi.
Pesawat itu pula yang kemudian dipesan TNI AU. Pesawat yang ia rakit di Lamongan itu dibawa sendiri dari Ciamis dengan diangkut truk.
“Kenapa saya rakit di Lamongan?” ujarnya.
“Saya ingin memberikan motivasi kepada anak-anak muda bahwa orang Indonesia juga bisa membuat pesawat terbang sendiri,” tandas heri Suryanto. (jpg/pojoksatu/zul)