Nama Herry Wirawan ramai dibicarakan setelah kasus pemerkosaan terhadap para santrinya terungkap ke publik.
Hal itu setelah pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan itu memasuki persidangan di Pengadilan Negeri Kota Bandung.
Di media sosial, disebutkan bahwa Herry Wirawan adalah penganut Syiah.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohammad Guntur Romli ikut bersuara terkait hal ini. Kabar Herry Wirawan penganut Syiah itu dibantah oleh Guntur Romli.
Melalui akun Twitter pribadinya, Guntur Romli mengungkap bahwa Herry Wirawan adalah ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah.
“Mana ada syiah pakai istilah Salafiyah,” cuit Guntur Romli, Jumat (10/12).
Guntur Romli juga menyebut, perkosaan dan persetubuhan tanpa pernikahan yang dilakukan Herry Wirawan terhadap santriwatinhya itu adalah praktik ‘milkul yamin’ yang dilakukan ISIS.
“Milkul yamin artinya budak, yang dianggap sebagai hak milik,” jelasnya.
Praktik yang sama, sambungnya, juga dilakukan oleh para pemerkosa TKW Indonesia di negara-negara Arab.
“Selain ISIS, TKW kita yang diperkosa di negeri Arab oleh tuannya juga dianggap sebagai “milkul yamin”, menganggap wanita-wanita itu sebagai budak,” tandasnya.
Sementara, Ahlulbait Indonesia (ABI) sebelumnya sudah membantah bahwa Herry Wirawan berpaham (bermazhab) Syiah.
“ABI sangat menyesalkan tersiar kabar yang menyesatkan dan tendensius tanpa klarifikasi dan tabayyun,” bunyi keterangan di laman resmi ABI.
ABI juga meminta publik agar tidak mengaitkan perbuatan Herry Wirawan dengan agama atau Syiah.
“Pemelintiran informasi ini jelas-jelas fitnah yang mencemarkan nama baik muslim dan ajaran keislaman Syiah,” tegas keterangan tersebut.
Dikhawatirkan, jika terus dibiarkan, maka akan merusak kerukunan antara umat beragama dan penganut mazhab di Indonesia.