Toko-toko di Alun-alun Tegal Dipasangi Bendera Kuning, Pedagang: Pembeli Kita Bukan Pocong atau Kuntilanak

Senin 06-12-2021,19:05 WIB

Usai menggelar doa bersama dan beraudiensi dengan DPRD, Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) kembali melakukan aksi protes, Senin (6/12). Mereka memprotes portal yang masih terpasang di sejumlah akses kelau masuk menuju Alun-alun Tegal.

Aksi kali ini dilakukan denganpemasangan bendera kuning di depan tokonya masing-masing sebagai simbol matinya usaha, sebagai dampak penutupan akses itu. 

Salah satu pedagang, Devi mengatakan, pemasangan bendera dilakukan sebagai bentuk protes para pedagang atas ditutupnya akses menuju Alun-alun Tegal dengan portal di malam hari. Akibatnya, omzet pedagang anjlok, karena tak ada pembeli yang bisa memasuki kawasan Alun-alun. 

"Pemasangan bendera ini dimaksudkan agar Pemkot Tegal tahu nasib kami yang saat ini tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19," katanya. 

Selain itu, kata Devi, pemasangan bendera juga sebagai bentuk protes atas keberadaan portal yang ditutup sejak sore hingga malam hari. Sebab, itu berdampak pada menurunnya pendapatan mereka. 

"Saat ini pemerintah pusat tengah menggaungkan pemulihan ekonomi. Tetapi dengan penutupan portal itu, menyebabkan pengunjungnya kami sepi. Kita bukan melayani kuntilanak atau pun pocong. Jadi kalau ditutup siapa yang beli," tandasnya. 

Ketua RT02 RW07 Kelurahan Mangkukusuman, Kodar mengatakan, pemasangan bendera akan dilakukan di depan toko masing-masing. Itu akan dilakukan sampai tuntutan mereka dipenuhi. 

"Dipasang di depan toko sepanjang Jalan KH Mansyur hingga Taman Pancasila sampai portal dibuka," tandasnya. 

Sebab, kata Kodar, selama penutupan portal masyarakat mengalami kesulitan akses. Bahkan, ada warga yang meninggal, karena ambulans yang akan membawanya ke rumah sakit terhalang portal. 

"Karenanya, kita meminta kepada Pemkot Tegal untuk segera membuka portal," pungkasnya. (muj/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait