Permintaan dimajukannya jadwal Muktamar ke-34 NU 17 Desember nanti, mendapat dukungan banyak pihak. Permintaan itu diungkapkan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Ahyar.
Duungan itu antara lain datang dari tiga kiai tiga pesantren berpengaruh di Jawa Timur. "Dukungan para kiai ini untuk menjaga marwah Rais Aam dan marwah NU," kata juru bicara kiai sepuh Jawa Timur, kata KH Anwar Iskandar, Minggu (28/11).
Menurut pengasuh Pesantren Al Amin Kediri ini, Rais Aam adalah jabatan tertinggi di struktur Nahdlatul Ulama (NU). Menjaga Rais Aam sama halnya dengan mengawal martabat NU.
Tiga kiai sepuh yang mendukung itu adalah KH Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Nurul Huda Jazuli, pengasuh Pesantren Ploso, dan KH Fuad Nur Hasan, pengasuh Pesantren Sidogiri.
Ketiga tiga kiai sepuh tersebut mengeluarkan imbauan tertanggal 27 November 2021 yang ditujukan kepada seluruh warga NU. Ada dua poin imbauannya.
Yakni agar senantiasa menjaga kebersamaan, kekompakan, persatuan serta mengedepankan akhlaqul karimah dalam mengelola jamiyah Nahdlatul Ulama khususnya menghadapi Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama.
Poin kedua, bersama-sama menghormati, mentaati dan mengawal keputusan yang diambil oleh PBNU. Khususnya Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi Jamiyah NU sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU.
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang. Muktamar Ke-34 NU yang sedianya digelar di Provinsi Lampung pada 23-25 Desember pun dijadwal ulang.
Terkait itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar mengeluarkan surat perintah kepada panitia untuk menggelar Muktamar NU pada 17 Desember 2021.
Perintah Rais Aam ini mendapatkan banyak dukungan, di antaranya dari 27 Pengurus Wilayah NU. "Rais Aam tidak sendiri. Para kiai dan banyak elemen berada di belakang Rais Aam," pungkasnya. (rh/zul)