Perbaiki Kualitas Produksi, IKM Tegal Lakukan Hal Ini

Senin 22-11-2021,14:40 WIB

Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal tidak berhenti melakukan terobosan untuk memperbaiki kualitas produksi pengecoran logamnya. Salah satunya dengan mengganti bahan baku yang sebelumnya menggunakan flak, sekarang menggunakan alfluks. 

Owner UD Setia Kawan Imron Rosadi, Sabtu (20/11) mengatakan, alfluks ini bisa tahan lama. Artinya, struktur logamnya bisa lebih bagus dan tidak keropos atau inklusi. Selama ini, hasil produksinya berupa alat perkapalan itu dipasarkan di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. 

Di antaranya, Jakarta, Semarang, Surabaya, Kalimantan hingga Sulawesi. Dipastikan, para pelanggannya itu akan lebih tertarik dengan kualitas dan mutu hasil produksinya meski harganya lebih mahal dari sebelumnya. 

"Komponen alat perkapalan yang menggunakan alfluks ini, kami baru akan produksi. Insya Allah pasar menerima. Sebab, bahannya menggunakan sodium klorat dan sulfat serta campuran bahan lainnya," katanya. 

Alfluks ini sudah lolos uji lab, tambah Imron dari Universitas Indonesia dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sebagai upaya untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, maka Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin melalui program Startup4Industry 2021 mengadakan peningkatan teknologi IKM pengecoran logam alumunium di Kabupaten Tegal. 

Kegiatan implementasi ini dilaksanakan selama dua bulan, yakni sejak 24 September hingga 24 November 2021 di IKM UD Setia Kawan Desa Kebasen Kecamatan Talang. 

"Kegiatan ini merupakan bagian dari kompetisi startup4industry sebagai upaya Kemenperin mendorong implementasi teknologi alfuks produk dari PT Inovasi Material Metalurgi (PT IMM) untuk diimplementasikan di IKM pengecoran logam di Kabupaten Tegal," tambahnya. 

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Ditjen IKMA Kemenperin Ir. Dini Hanggandari M.Sc mengatakan, produk startup alfluks ini merupakan terobosan untuk para IKM pengecoran logam di Kabupaten Tegal. Prinsipnya adalah untuk memperbaiki kualitas pengecoran dengan bahan baku yang sangat terbatas. 

"Kolaborasi startup dengan pelaku IKM ini akan mengkatalis pertumbuhan IKM," ucapnya. 

Sementara itu, Penanggung Jawab Kegiatan Implementasi yang juga Direktur PT IMM Ir. Mohamad Churiyanto menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan implementasi alfluks serta pelatihan dan materi. 

Tidak terkecuali juga memberikan bimbingan dalam upaya penanggulangan cacat pengecoran komponen alat perkapalan untuk meningkatkan kualitas produksi pada sentra pengecoran aluminium di wilayah Kabupaten Tegal. 

Program ini untuk memberikan pengetahuan dasar pada pelaku IKM. Sehingga bisa meningkatkan mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan. 

Dirinya tidak menampik, ilmu pengecoran dari para pelaku IKM ini diperolehnya secara turun temurun. Sementara tuntutan permintaan pasar, produk harus memenuhi standar. Sehingga peran pemerintah sangat diperlukan. Hal itu untuk memberikan solusi berdasarkan kajian keteknikan. Termasuk juga untuk mendukung program pemerintah melalui Ditjen IKMA Kemenperin RI yang mendorong serapan produk IKM dalam pasar nasional dan internasional. 

"Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan langsung ke lokasi sentra pengecoran untuk melihat proses dan hasil produksi IKM. Hasil produksi IKM itu berupa komponen-komponen peralatan perkapalan," ujarnya.

Setelah kunjungan ke lokasi, dilanjutkan dengan pemberian materi serta sesi tanya jawab tentang pengetahuan teknik pengecoran, perlakuan panas, pengecoran material nonferrous serta sifat-sifat material logam dan pengujiannya. 

Tags :
Kategori :

Terkait