AZ (40), seorang pria warga Dusun I Bawadesolo, Kota Gunung Sitoli akhirnya ditangkap Polres Nias, Polda Sumatera Utara, Jumat (19/11) lalu. Dia ditangkap setelah menggorok leher anak kandungnya yang masih berusia empat tahun sampai tewas.
Peristiwa pembunuhan itu terungkap bermula dari kecurigaan warga yang melihat pelaku mengerang kesakitan di depan rumahnya, Jumat (19/11) dinihari WIB, sekitar pukul 03.40 WIB. Menurut Kapolres Nias AKBP Wawan Irawan, Sabtu (20/11), saat itu warga juga melihat pakaian pelaku penuh dengan bercak darah.
Warga yang curiga punkemudian mendatangi rumah pelaku. Saat melihat ke dalam rumah pelaku, warga mendapati korban sudah meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh luka yang diduga akibat benda tajam.
“Kondisi korban mengalami luka robek pada bagian leher depan, perut depan dan lutut kaki sebelah kiri,” ujar Kapolres.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung melapor ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian, petugas polisi ke lokasi dan langsung menangkap pelaku.
Wawan mengatakan bahwa saat ini pelaku masih dalam perawatan oleh pihak rumah sakit karena mengalami luka pada bagian leher yang diduga akibat perbuatannya sendiri.
Diberitakan sebelumnya, tega, seorang ayah di Desa Bawodesolo, Kecamatan Gunung Sitoli, Nias, Sumatra Utara (Sumut) membunuh anaknya saat tengah tidur, Jumat (19/11) dini hari.
Usai melakukan aksinya, tersangka pelaku inisial AZ sempat melakukan upaya bunuh diri dengan menggorok lehernya. Aksi AZ diketahui warga setelah mendengar suara tersangka yang meronta kesakitan akibat luka di lehernya.
Polisi yang mendapat informasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Di lokasi, polisi menemukan jasad bocah laki laki bersimbah darah di atas tempat tidurnya. Sementara tersangka AZ langsung diamankan polisi.
Dari hasil olah TKP, polisi telah menyita sejumlah alat bukti berupa sebilah golok yang digunakan pelaku menghabisi nyawa anak kandungnya.
Menurut Yafao Zendrato, abang kandung pelaku, mengatakan jika selama ini AZ mengidap penyakit ayan, dan sedikit stres karena ditinggal pergi istrinya sejak empat tahun belakangan.
Kanit PPA Ipda Omrin Sialagan mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan warga sekitar serta keluarga pelaku guna mengungkap motif pembunuhan itu.
“Saat ini pelaku kritis akibat luka gorok dilehernya dan dirawat di UGD. (poj/ant/zul)