Lewy sendiri mengaku sudah tidak terlalu berharap untuk bisa merengkuh Ballon d'Or pertamanya tahun ini. Pernyataan mantan penyerang Borussia Dortmund itu muncul menyusul adanya bocoran terkait nama Messi sebagai pemenang Ballon d'Or 2021 di sejumlah media.
“Saya sudah berhenti berpikir soal itu. Hal itu tentu tidak akan membantu saya untuk meraihnya. Apalagi soal adanya bocoran dan spekulasi yang beredar soal nama pemenangnya. Saya lebih baik fokus pada hal lain,” ujar Lewy.
Terlepas dari bocoran yang menyebut panitia Ballon d'Or telah menginformasikan kepada Messi bahwa dia peraih gelar yang kemudian dibantah France Football, Lewy menyebut kapten Argentina itu memang pantas untuk gelar ini.
“Setelah apa yang diperlihatkan Messi di Copa America, rasanya akan sangat sulit buat saya untuk bisa mendapatkan Ballon d'Or. Namun, saya tidak akan keberatan kalah dari salah satu pemain terbaik di sepanjang sejarah sepak bola,” jelas Lewy.
Pemenang Ballon d'Or ditentukan oleh 180 jurnalis dari berbagai negara yang menjadi dewan juri. Para jurnalis ini memilih pemain yang mereka anggap layak untuk menduduki posisi pertama, kedua dan ketiga.
Sebagaimana dikutip dari Goal, jurnalis menentukan peringkat lima besar sesuai aturan dan regulasi yang sudah ditetapkan. Mulai dari penampilan individu dan kolektif (pemenang) sepanjang tahun, kelas pemain (bakat dan fair play), serta penilaian keseluruhan dari karier sang pemain.
Pemain yang berada di peringkat teratas dalam setiap pilihan jurnalis akan mendapatkan enam poin, yang kedua empat poin, lalu tiga untuk peringkat berikutnya dan berkurang satu poin sampai posisi kelima. Poin hasil voting kemudian akan direkap untuk menentukan pemenang penghargaan. (amr/zul)