Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengomentari sindiran kepada Presiden Jokowi soal peresmian Sirkuit Mandalika dan banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon disarankan untuk lebih banyak membaca regulasi dan perundang-undangan sebelum melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo.
"Jangan banyak ngoceh. Kalau dia berteriak-teriak nanti malu, masa DPR tidak mengerti. Suruh baca, belajar lagi," kata Ali Ngabalin kepada wartawan, Minggu (14/11).
Ali Ngabalin mengatakan, sebagai politisi yang aktif di DPR RI seharusnya Fadli Zon bisa mengerti bagaimana penanganan suatu bencana alam yang tidak semua harus langsung ditangani presiden.
"Suruh dia baca undang-undang regulasi. Kalau dia DPR, dia harus tahu aturannya, harus mengerti pada tingkat mana skala nasional ditangani. Pada tingkat mana provinsi bencana daerah ditangani, dan pada tingkat mana bupati, wali kota penanganannya," bebernya dikutip dari RMOL.
Dikatakan Ngabalin, Fadli sebagai anggota DPR RI tidak seharusnya hanya bisa mengkritik. Menurutnya, Fadli bisa mengumpulkan dana bersama anggota dewan lainnya untuk membantu korban banjir Sintang.
"Kalau DPR itu dia bisa kumpulkan, jadi pelopor, kumpulkan teman-teman DPR-nya, khususnya dapil sana suruh turun dulu," tegasnya.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sempat menjajal Sirkuit Mandalika disindir Politisi Gerindra Fadli Zon.
Di tengah euforia peresmian sirkuit bertaraf internasional itu, wilayah lain di Indonesia masih banyak mengalami banjir.
Salah satu yang disebut Fadli adalah Sintang, Kalimantan Barat yang terendam banjir selama berhari-hari.
"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," sindir Fadli Zon dikutip di akun Twitternya, Sabtu (13/11). (rmol.id/ima)