Dalam dua pekan terakhir, harga bawang merah askip (yang sudah dikeringkan) alami penurunan. Sebelumnya harga bawang askip mencapai Rp17 sampai Rp18 ribu per kilogramnya. Saat ini hanya di kisaran Rp11 sampai Rp12 ribu per kilogram.
Selain bawang askip, penurunan harga terjadi juga pada jenis bawang merah rogolan. Penurunan harga juga terjadi pada bibit bawang merah.
Seorang petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Yuliana mengatakan, harga bawang merah jenis askip mengalami penurunan harga sejak dua minggu terakhir. Bawang merah askip super saat ini harganya Rp14 ribu dan jenis askip besar harganya Rp11 ribu.
"Untuk jenis askip biasa harganya Rp9 sampai Rp10 ribu per kilo. Sedangkan untuk Break Event Point (BEP) Rp12,500 per kilo," kata Yuliana.
Sedangkan untuk bawang jenis rogol, kata dia, per 28 Oktober lalu harga bawang merah jenis ini berada di kisaran Rp8 ribu per kilogram. Padahal sebulan lalu harganya Rp12 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah rogol yang ukurannya lebih kecil harganya hanya Rp5 sampai Rp6 ribu per kilogram.
"Untuk bawang buat bibit juga mengalami penurunan. Di mana, beberapa waktu lalu itu mencapai Rp40 ribu per kilo, saat ini hanya Rp25 sampai Rp30 ribu per kilogramnya," jelasnya.
Jika menyesuaikan BEP, lanjut Yuliana, petani mengalami kerugian atas hasil panennya. Ditambah lagi dengan harga pupuk dan pestisida yang mengalami kenaikan.
Kondisi ini membuat modal dan hasil produksi tidak berimbang. Apalagi, beberapa daerah sentra bawang merah sedang mengalami panen raya. Seperti di Majalengka, Demak, dan Bima (NTB).
"Harusnya pemerintah menaikkan harga gabah. Kalau harga gabah naik dan harga hortikultura turun, para petani akan beralih menanam gabah. Jadi ini bisa menaikkan harga hortikultura, termasuk bawang merah. Jadi petani bisa selang seling menanamnya," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes Maryono mengungkapkan, penurunan harga bawang hanya terjadi di tingkat petani.
Sementara untuk tingkat pedagang atau di pasaran harganya masih relatif stabil. Saat ini stok bawang di Kabupaten Brebes juga cukup melimpah. Sehingga, harga di tingkat petani cukup rendah.
"Di tingkat petani harganya Rp8 sampai Rp14 ribu per kilo. Tapi di sisi lain, harga bawang di pasar dari bulan September sampai awal November relatif stabil dan tidak ada fluktuasi harga yang ekstrem," katanya.
Dia merinci, pada pertengahan September lalu harga bawang merah di pasaran Rp25 sampai Rp26 ribu per kilogram. Sedangkan pada akhir Oktober harganya cenderung naik yakni menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Untuk awal November ini, harga bawang merah di pasar rakyat tersebut Rp25 ribu per kilogram. Harga tersebut merupakan hasil pantauan di sejumlah pasar, baik itu di Pasar Ketanggungan, Pasar Induk Brebes dan Pasar Induk Bumiayu.(ded/ima)