Larutan Penyegar Cap Badak Anugerahi Tiga Tokoh Nasional Legacy Makers Indonesia 2021

Selasa 02-11-2021,07:00 WIB

Larutan Penyegar Cap Badak memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah menciptakan legacy dan memberikan inspirasi untuk negeri ini terus berkarya, Sabtu (30/10) malam. Penghargaan Legacy Makers 2021 diberikan kepada tiga tokoh bangsa yang telah berkarya dan konsisten di bidangnya masing-masing.

Penghargaan  persembahan dari Larutan Penyegar Cap Badak yang berkolaborasi dengan Kompas Media Group untuk menyongsong masa depan Indonesia, sekaligus memperingati 40 tahun PT Sinde Budi Sentosa itu, dikemas melalui Program Legacy Makers. Yakni apresiasi dan penghormatan untuk para pencipta legacy yang senantiasa konsisten berkarya dan menginspirasi semua generasi.

Tahun ini penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh terpilih sebagai sang pembawa perubahan, yang menghadirkan ‘legacy’ untuk Indonesia. Ketiga tokoh legacy makers itu masing-masing Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA; Founder of IKAT Indonesia, Didiet Maulana; dan Pakar Kuliner Indonesia, William Wongso.

Pemberian penghargaan legacy makers kepada ketiga tokoh itu diberikan Vice President Director PT Sinde Budi Sentosa, Jony Yuwono yang ditayangkan langsung melalui Program “Legacy Makers” di Kompas TV, Sabtu (30/10), pukul 20.00 WIB.

Jony mengatakan banyak karya-karya di Indonesia yang juga bisa dikatakan sebagai legacy dan perlu diapresiasi. Selain itu juga perlu digaungkan dan ditularkan untuk menginspirasi generasi-generasi penerus, sehingga dari Program "Legacy Makers" ini akan muncul tokoh-tokoh inspiratif baru di Tanah Air.

“Larutan Penyegar Cap Badak memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah menciptakan legacy dan memberikan inspirasi untuk negeri ini untuk terus berkarya. Ini bisa dijadikan contoh bagi generasi muda untuk create your own legacy, demi masa depan gemilang Indonesia,” katanya usai menyerahkan peghargaan tersebut.

Jony mengungkapkan PT Sinde Budi Sentosa sudah 40 tahun menghadapi pasang surut sebagai brand dan produk kesehatan. Menurutnya, selama itu pula disadari bahwa orisinalitas dan konsistensi adalah dua hal yang membawa Larutan Penyegar Cap Badak sampai pada titik ini.

Dipilihnya badak, menurut Jony, melambangkan logo yang konsisten bergerak untuk menciptakan legacy. Ditambahkan Jony, saat ini ada lima badak di dunia, dan dua di antaranya ada di Indonesia yakni badak sumatera yang bercula dua dan badak jawa yang bercula satu. Sedangkan lambang dan logo Larutan Penyegar Cap Badak adalah badak sumatera yang saat ini terancam punah.

“Untuk memperingati hal itu, kami mengeluarkan produk terbatas Larutan Penyegar Cap Badak Legacy, bersamaan dengan peluncuran Program Legacy Makers,” ujar Jony lagi.

Dipaparkan Jony, PT Sinde Budi Sentosa tidak akan berhenti pada pemberian penghargaan Legacy Makers 2021, tapi Larutan Penyegar Cap Badak juga akan terus berinovasi untuk masa depan Indonesia. Utamanya terkait konsistensi Larutan Penyegar Cap Badak sebagai pelopor minuman pereda panas dalam.

Terkait legacy, Jony mengungkapkan, hal itu tidak diraih bedasarkan kemenangan, tapi kesinambungan dan konsistensi untuk menghasilkan sesuatu. Itulah sebabnya momentum Legacy Makers, ungkap Jony, juga dipersembahkan kepada seluruh karyawan PT Sinde Budi Sentosa, yang sudah 40 tahun bekerja sama dan memajukan perusahaan.   

”Layaknya Larutan Penyegar Cap Badak yang orisinal berangkat dari racikan jamu, hingga sekarang menjadi sebuah brand dengan jaringan multinasional. Harapannya generasi penerus juga menerapkan nilai orisinal dan konsisten untuk berkarya, serta berkontribusi bagi negara,” pinta Jony.

Sementara itu, Didiet Maulana, perancang busana yang mengangkat tenun ikat dalam setiap karyanya, merespons baik penghargaan ini. Menurut Didiet, Program “Legacy Makers” yang merupakan kolaborasi antara Larutan Penyegar Cap Badak dengan Kompas TV merupakan sebuah apresiasi yang sangat tinggi untuknya.

”Apresiasi tinggi bisa menjadi bagian dari program Legacy Makers, bersama tokoh-tokoh besar lainnya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi semangat baru untuk terus berkarya dan membesarkan warisan budaya Indonesia. Baik untuk diri saya pribadi, maupun dan teman-teman kreatif yang ada di Indonesia,” ujarnya Jony yang bergabung di PT Sinde Budi Sentosa 2011 lalu.

Hal senada juga diungkapkan Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA, tokoh yang menyampaikan pemikiran-pemikirannya tentang Islam Nusantara. ”Selayaknya orang yang dianggap memiliki kontribusi besar, sepertinya saya belum sampai ke tahap itu, untuk itu saya merasa terhormat telah diberikan kesempatan bersama tokoh besar lainnya. Terima kasih semoga Program Legacy Makers bisa terus memberikan kontribusi besar kepada Indonesia,” ungkapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait