Sayembara menilai pemerintahan Jokowi Widodo (Jokowi) vs Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diadakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanggapi Rocky Gerung.
Rocky menyindir hal itu merupakan cara yang ditempuh untuk memutarbalikkan data capaian kedua presiden tersebut. Sebab, kata Rocky Gerung, berbagai data menunjukkan bahwa SBY memiliki capaian yang lebih baik ketimbang Jokowi.
“Ajaib PDIP, mengajukan semacam sayembara untuk membalik data itu,” sindir Rocky Gerung, Kamis (28/10).
Keunggulan SBY atas Jokowi itu, kata Rocky, salah satunya adalah ruang fiskal era SBY yang naik hingga 200 persen. Sementara era Jokowi, sambungnya, hanya naik 20 persen saja.
Demikian pula angka kemakmuran era SBY yang disebut Rocky naik sampai 200 persen. Sedangkan di era Jokowi, kata dia, hanya berada di angka 20 persen.
Data itu juga dikatakan sosok yang dianggap filsuf itu tercatat di dunia internasional, termasuk Bank Dunia. “Jadi, Anda bayangkan kepanikan dari partai pelapor ini,” kata dia.
“Terhadap keadaan rakyat Indonesia sehingga Hasto kepaksa bikin sayembara beasiswa. Tentu dengan maksud agar data itu berubah,” ucap Rocky.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menawarkan beasiswa bagi siapapun yang mau melakukan kajian akdemis membandingkan kinerja pemerintahan era Jokowi vs SBY.
Kata Hasto, kajian akademis perbandingan era Jokowi vs SBY itu perlu dilakukan agar obyektif dan tidak saling klaim. Pernyataan Hasto tersebut membalas sindiran Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Sebab, Kamhar menyatakan bahwa Hasto selama ini tidur selama SBY memimpin Indonesia. (pojoksatu/zul)