Beberapa perusahaan ikut serta berperan aktif membantu pemulihan ekonomi lokal. Salah satunya dengan membangkitkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
melalui penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSLP).
Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan, untuk pelaksanaan CSR di Kabupaten Tegal telah diatur dan dilindungi oleh Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang TJSLP.
Dirinya memandang penting peran UMKM sebagai penopang perekonomian nasional yang berkontribusi hingga 57,8 persen PDB nasional dan menyerap sekitar 97 persen lapangan kerja.
"Maka pemerintah terus menggelontorkan program stimulus ekonomi dan bantuan sosial kepada para pelaku UMKM terdampak covid-19 seperti BPUM, KUR, KUR daerah, hingga restrukturisasi kredit usaha di bidang keuangan," katanya.
Dengan program pendampingan UMKM dan CSR yang diberikan, tambah Umi Azizah, semoga bisa menumbuhkan semangat dan menjadikan motivasi bagi UMKM untuk terus bisa berkontribusi bagi wilayah Kabupaten Tegal.
Lewat pelatihan pengembangan UMKM kepada pelaku UMKM binaan Pemkab Tegal dan OJK Cabang Tegal yang dilaksanakan oleh PT Askrindo di Pendapa Amangkurat.
"Untuk program KUR daerah melalui PT BPR Bank TGR telah meyalurkan anggaran Rp2,5 miliar yang kini berkembang menjadi Rp2,96 miliar sejak digulirkan awal Maret 2021 lalu, dengan menjangkau pembiayaan pada 217 UMKM di Kabupaten Tegal," tambahnya.
Pemimpin Wilayah III PT Askrindo Safruddin mengatakan, kegiatan pembinaan UMKM ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan guna memberikan peran nyata kepada UMKM untuk berkekuatan, serta menumbuhkembangkan usaha pelaku UMKM secara berkesinambungan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kemampuan soft skill dan hard skill pada diri UMKM.
Sementara itu, Ketua OJK Tegal Ludy Arlianto menambahkan, kegiatan pendampingan ini akan sangat bermanfaat ke depannya bagi pelaku UMKM untuk berkompetisi.
UMKM di Kabupaten Tegal sangat berpotensi dan memiliki jumlah pelaku UMKM yang cukup banyak yaitu lebih dari 140 ribu. Sehingga di masa depan sektor ini bisa menjadi motor penggerak perekonomian. (guh/ima)