Sebanyak 43 desa di Kabupaten Brebes masuk kategori desa miskin. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) akan melakukan pemetaan.
Seperti diketahui, di tengah pandemi Covid-19, angka kemiskinan di Brebes mengalami peningkatan. Tercatat tahun 2020 ini ada 43 desa di Kabupaten Brebes yang masuk kategori miskin. Sementara data tahun 2018, ada 34 desa dan tahun 2019 tercatat ada 36 desa miskin di Brebes.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Brebes Edy Kusmantono mengatakan, selain Kabupaten Brebes ada beberapa daerah yang masuk kategori miskin dan menjadi intervensi pemerintah pusat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merinci lima kabupaten tersebut adalah Brebes, Pemalang Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen.
"Jumlah data desa miskin di Brebes sendiri dari 2019 ke 2020 ada kenaikan dari 16,22 persen dan naik menjadi 17,03, yang artinya setara 308.780 jiwa warga Brebes miskin. Kita memang memiliki penduduk miskin yang sangat banyak, tapi kita ada di level ketiga terbawah di Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya
Dijelaskannya, saat ini pihaknya telah melakukan pemetaan dan mengidentifikasi desa dengan kemiskinan. Kemiskinan ekstrem menurutnya adalah orang yang pendapatannya di bawah Rp345 ribu selama lima tahun berturut-turut. Di Brebes sendiri ada 187 ribu penduduk yang memiliki penghasilan di bawah Rp345 ribu.
"Dan saat ini, itulah yang sedang kita lakukan pemetaan, sehingga nantinya bisa kita bantu mengintervensi," katanya.
Saat ini juga, kata dia, pihaknya tengah memetakan desa-desa yang masuk kategori miskin. Pemetaan dilakukan di lima kecamatan dengan masing-masing kecamatan lima desa intervensi. Intervensi dilakukan dengan indikator dari banyaknya warga miskin yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Indeks Desa Membangun (IDM).
"Dari pemetaan itu kita menemukan ada lima kecamatan yaitu Larangan, Losari, Bulakamba, Bantarkawung, dan Ketanggungan. Kemudian dari lima kecamatan itu kita ajukan masing-masing lima desa untuk menjadi pilot project. Jadi dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini ada 25 desa yang kita sasar beberapa program," ungkap Edy.
Ditambahkannya, desa miskin ekstrim sebetulnya ada di 17 kecamatan di Kabupaten Brebes. Namun, faktor yang menjadikan kemiskinan ekstrem tersebut adalah beban hidup masyarakat, daya beli, dan sebagainya.
Namun, sejauh ini Pemkab Brebes sudah melakukan berbagai upaya penanganan kemiskinan. Salah satunya dengan program Padat Karya proyek APBD senilai Rp216 miliar. (ded/ima)