Sebuah jembatan Sungai Pemali tepatnya di Desa Wanacala Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes menjadi sejarah penumpasan orang yang dicap anggota dan simpatisan PKI dihabisi secara massal. Ini penjelasan terkait sejarah G-30S PKI di Brebes oleh Sejarawan Pantura Brebes Wijanarto.
Winanarto mengatakan, setelah kegagalan peristiwa pemberontakan G-30S PKI dan adanya pergolakan politik antara diduga komunis dengan mereka yang melakukan perlawanan terhadap komunis, menyebabkan terjadi kebimbangan di daerah-daerah.
Seperti diketahui, di Jawa Tengah sendiri daerah-daerahnya sebagai basis perlawanan terhadap komunis dan juga sebagai basis gerakan komunis.
Bahkan, kata dia, tepatnya pada Oktober 1965, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dari Jakarta datang ke Brebes. Kedatangan mereka tidak lain untuk menumpas komunis yang ditenggarai berada di Kabupaten Brebes yang melarikan diri dari Jakarta ke daerah-daerah.
Daerah yang menjadi tempat tujuan pelarian adalah tempat yang memiliki basis massa PKI.Tidak hanya di Brebes saja, tetapi pasukan ini juga mengamankan wilayah lain yang ditengarai sebagai basis PKI.
Untuk menumpas komunis, pasukan ini juga mendirikan pos-pos komando. Di antaranya di Kecamatan Tanjung dan Brebes kota. Bahkan salah satu poskonya sekarang ini menjadi Markas Kodim/0713 Brebes.
Dari sejarah tutur, Wijanarto menjelaskan, ada beberapa tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu penumpasan PKI. Salah satunya di Jembatan Pemali Gantung yang berada di Desa Wanacala Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Serta aliran Sungai Pemali yang menjadi pelarungan korban diduga PKI.
Memang saat ini, jembatan tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Namun puing-puing bangunan seperti oprit jembatan tersebut masih ada hingga saat ini.
Diungkapkannya, seperti dikutip dalam buku Revisi-revisi Hari Jadi Kabupaten Brebes, jembatan yang berada di atas Sungai Pemali ini menjadi saksi bisu adanya The Killing Fields.
Di jembatan ini, anggota PKI atau simpatisannya dihabisi dan mayatnya dibuang ke Sungai Pemali.
"Menurut sejarah tutur, kejadian di Brebes menyerupai kejadian di Bengawan Solo dan Sungai Brantas Sidoarjo. Di mana, saat itu para saksi menceritakan bahwa di wilayah muara Sungai Pemali menemukan mayat korban-korban 65," ungkapnya, Kamis (30/9).
Menurutnya, berapa jumlah anggota PKI atau simpatisan yang dibantai dan dibuang di jembatan Sungai Pemali sampai saat ini belum ada yang pasti. Namun dari sejarah tutur yang diceritakan dalam Buku Revisi Sejarah Kabupaten Brebes, banyak sekali yang tewas dibantai di Jembatan Pemali Gantung ini.
"Memang berapa jumlah yang dibantai belum diketahui pastinya. Namun, kehadiran RPKAD sangat membantu masyarakat untuk semangat dalam melakukan perlawanan dan pengganyangan terhadap gerakan kiri di Brebes,” pungkasnya. (ded/ima)