Aksi kekerasan di Bumi Cenderawasih, Papua dan Papua Barat terus terjadi. Salah satu solusi untuk mengatasinya dengan pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan.
Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar mengatakan untuk menghentikan kekerasan yang sering terjadi Papua dan Papua Barat, diperlukan pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan. Pendekatan tersebut sebagaimana yang dilakukan Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selain itu, Gus Dur juga pernah mengutuk tindakan keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan kepada prajurit TNI.
“Persoalan Papua dan Papua Barat memang pelik dan kompleks. Dan berdasarkan pengalaman selama ini, saya berkeyakinan bahwa pendekatan kemanusiaan, kebudayaan dan kesejahteraan sebagaimana dirintis oleh Gus Dur adalah pendekatan yang pas,” ujarnya dikutip laman resmi DPR, Kamis (9/9).
Di sisi lain, Politisi PKB ini juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para prajurit TNI yang gugur di medan juang. Dia berharap semua pihak untuk menahan diri, mengutamakan keselamatan warga, dan memberi kepercayaan kepada aparat penegak hukum untuk menangani persoalan yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
“Saya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas peran serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan semua elemen masyarakat dalam menciptakan suasana aman dan damai di Papua Barat dan Papua, terutama karena sebentar lagi kita akan menggelar hajatan besar, yaitu PON ke XX,” tuturnya.
Diketahui, kasus kekerasan di Papua dan Papua Barat kembali berulang. Terbaru, pada 2 September lalu, terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 50 (lima puluh) anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Akibatnya, empat prajurit TNI meninggal dunia. (gw/zul)