Tertangkap Kamera Pasang Dupa di Vihara, Ferdinand Sentil Anies: Berdoa atau Menghormat pada Dewa?

Kamis 09-09-2021,14:44 WIB

Anies Baswedan terekam kamera sedang memasang dupa atau hio di Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta Barat pada Minggu, 5 September 2021 lalu.

Hal ini dikritik oleh mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Dia kembali melontarkan pernyataan pedas terhadap gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dikutip dari Fajar, Ferdinand berceloteh di Twitter seolah ingin memancing perhatian pendukung fanatik Anies.

“Foto sy capture dari video ketika Anies menyalakan hio di klenteng. Pertanyaan sy, saat Anies tegap berdiri dan menundukkan kepala didepan hio, kira2 Anies ngapain?” celetuk Ferdinand dikutip dari cuitannya di Twitter @FerdinandHaean3, Kamis (9/9).

Lebih lanjut ia mengaku heran atas aksi Anies memasang dupa yang telah dibakar kemudian mundur beberapa langkah ke belakang dan menghadap ke dupa yang terpasang itu.

“Berdoa atau menunduk menghormat pada Dewa? Atau keseleo leher? Ada yang tau? Edisi mancing emosi tuyul2 gurun,” sindirnya.

Aksi Anies Baswedan itu ramai disorot netizen karena dianggap melakukan berbagai cara demi Pilpres 2024 hingga bertentangan dengan akidah Islam.

Sebelumnya, tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma menyebut, Anies Baswedan melakukan itu bukan untuk menyembah atau sembahyang. Anies datang dan berkunjung ke vihara dengan kapasitas sebagai gubernur.

“Bukan baru kali ini Anies datang ke vihara atau rumah ibadah agama lain. Sebelumnya dia juga pernah datang ke gereja dan pura. Dan Anies tidak datang untuk beribadah, tapi dalam kapasitasnya sebagai gubernur Jakarta yang penduduknya terdiri dari berbagai suku dan agama,” kata Lieus kepada wartawan, Selasa (7/9).

Lieus mengatakan, kunjungan Anies ke vihara sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta, karena pengurus vihara selama ini kerap membantu dalam menyukseskan vaksinasi di Jakarta.

“Kedatangan Anies adalah untuk menyampaikan terima kasih kepada pihak pengurus vihara karena telah turut membantu menyukseskan kegiatan vaksinasi di ibukota hingga warga di Jakarta dapat mencapai herd immunity,” kata Lieus.

“Itu bukan sembahyang. Tapi bentuk penghormatan Anies pada Vihara Dharma Jaya Toasebio sebagai salah satu situs keagamaan yang bersejarah di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1751 dan masih terawat dengan baik hingga saat ini,” lanjutnya menjelaskan.

Lieus menegaskan, dalam ritual agama di vihara (klenteng), ada tiga unsur utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang.

“Yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Ketiga ritual itu wajib dilakukan dalam sembahyang di vihara maupun klenteng,” kata Lieus.

Dan Anies, kata Lieus, tak melakukan ketiga hal itu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat.

Tags :
Kategori :

Terkait