Tak Ada Jam Istirahat, Siswa SMK di Tegal Diberi Waktu Lima Menit Santap Bekal dari Rumah

Selasa 07-09-2021,05:20 WIB

Sejumlah SMP dan SMA/SMK ditunjuk sebagai piloting pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tegal. Untuk mencegah kerumunan, sekolah meniadakan jam istirahat.

Siswa diminta membawa bekal dari rumah dan diberi jeda waktu beberapa menit di sela-sela pembelajaran. Ini yang diterapkan di SMKN 2 Kota Tegal yang mulai menjalankan PTM terbatas, Senin (6/9) kemarin.

“Materi pembelajaran dengan tatap muka lebih jelas dipahami. Meski tidak ada istirahat, tetap diperbolehkan membawa jajan, jadi tidak masalah,” kata Siswa Kelas X SMKN 2, Callista Isyaura Alganny dan Fitria Handayani.

Kepala SMKN 2 Agus Darmono MPd melalui Wakil Kepala SMKN 2 Bidang Kurikulum Rusyati SPd mengatakan untuk mengantisipasi kerumunan, jam istirahat yang biasanya lima belas menit ditiadakan. Sebagai gantinya, siswa yang membawa bekal dari rumah diberi jeda waktu sedikitnya lima menit.

PTM terbatas di SMKN 2 dijadwalkan berlangsung sampai 17 September nanti, dan diikuti 396 siswa Kelas X atau 30 persen dari 1.172 siswa. Pelaksanaan PTM terbatas dibagi beberapa shift berdasarkan urutan absen.

PTM terbatas diperuntukkan siswa Kelas X untuk memperkenalkan mereka mata pelajaran di SMK yang sama sekali berbeda dengan SMP. Pembelajaran dimulai dari jam ke nol yakni pukul 06.50, dengan tadarus Alquran selama sepuluh menit.

Setiap kelas diisi 18 siswa, dan SMKN 2 menggunakan kurikulum esensial, dengan pengurangan durasi waktu mata pelajaran. SMKN 2 menerjunkan Satgas Covid-19 yang dibentuk sekolah untuk memastikan protokol kesehatan berjalan baik

“Setelah pulang, ada Satgas yang bertugas agar siswa tidak bergerombol dan langsung pulang. Kebetulan juga kebanyakan dijemput orang tua,” terang Rusyati.

Peniadaan jam istirahat siswa juga disarankan Komisi I DPRD Kota Tegal, selain pembelajarannya menggunakan sistem ganjil genap berdasarkan urutan absen. Sekolah juga wajib menjamin tidak terjadi kerumunan saat pulang sekolah.

“Tidak ada jam istirahat, karena dapat menimbulkan kerumunan. Saat pulang juga agar tidak terjadi kerumunan,” jelas Ketua Komisi I Enny Yuningsih. (nam/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait