Sindir Presiden Jokowi, Politisi PKS: Lempar Sembako ke Rakyat Itu Kurang Etis, Jangan Dicontoh Ya

Sabtu 04-09-2021,06:00 WIB

Bantuan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat saat kunjungan ke Cirebon, Jawa Barat masih menuai komentar. Salah satunya, Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin.

Ia sangat menyayangkan fenomena masyarakat dan pejabat yang berkerumun di masa pandemi Covid 19 ini. Apalagi, kerumunan yang disebabkan oleh pembagian bingkisan bantuan Presiden Jokowi.

“Kerumunan saat pandemi covid 19 ini tidak diperbolehkan dan harus mengikuti aturan. Karena akan berdampak pada penularan virus covid 19. Apalagi virus covid 19 itu akan terus bermutasi, maka jangan ada kerumunan dulu,” Ucap Alifudin, Kamis (2/9).

Pembagian bantuan dengan cara aksi lempar bingkisan yang kembali dilakukan Presiden Joko Widodo di Cirebon, Jawa Barat hingga membuat warga masuk ke selokan air yang keruh, dan kerumunan yang tak terbendung.

“Gaya atau cara melempar sembako ke rakyat itu kurang etis, dan jangan mencontoh ya untuk para filantropis Indonesia. Baiknya ketika niat yang baik untuk berbagi, juga diringi dengan cara yang baik juga,” tambah alifudin.

Sebelumnya, kunjungan kerja Jokowi ke Cirebon dilakukan untuk meninjau vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah.

Di tengah kunjungan, Jokowi sempat memberikan bingkisan berupa kaus kepada warga. Warga Kota Cirebon bahkan sampai rela berlumur kotoran terjun ke parit selokan mengambil kaus tersebut.

Sebelumnya, kerumunan yang kembali terjadi saat pembagian sembako bantuan presiden (banpres) di Kota Cirebon saat Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Joko Widodo, Selasa (31/8) lalu, terus menuai polemik.

Kritikan itupun langsung dialamatkan kepada Presiden Jokowi, lantaran sudah berulang kali terjadi. Salah satu diungkapkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal.

Dia mempertanyakan penindakan hukum atas kejadian kerumunan warga yang disebabkan kegiatan kepresidenan tersebut. "Pembuat kerumunan ini kebal hukum ya?" tanya Refrizal yang disampaikan melalui akun Twitternya, Rabu (1/9) malam, seperti yang dilansir rmol.id.

Refrizal lantas kembali bertanya-tanya melihat kegiatan kepresidenan yang dihadiri Jokowi beberapa kali menimbulkan kerumunan warga, dan tidak ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.

Hal ini menurutnya berbeda dengan perlakuan terhadap bekas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), yang terjerat kasus kerumunan acara tabligh akbar di Mega Mendung, Bogor. (khf/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait