Anggota Pos Ramil Kisor Kodim 1809/Maybrat, Pratu Iqbal yang sempat dilaporkan hilang, Rabu (2/9), sekitar pukul 03.00 dinihari WIT ditemukan selamat. Pos Ramil yang saat itu ditempati lima personel TNI AD diserang puluhan orang yang diduga kelompok separatis teroris bersenjata.
Pratu Iqbal awalnya dilaporkan hilang, setelah empat prajurit lainnya ditemukan meninggal dunia di dalam dan sekitar Pos Ramil. Pratu Iqbal mengatakan saat tiba-tiba diserang, dia melompat ke dalam aliran sungai dan menyelam hingga terbawa arus hingga ke hilir.
Meski begitu, para penyerang yang mengetahuinya lari sempat menembakinya. "Senjata di bagian sebelah, hanya satu saja. Kita tidak bisa berbuat apa-apa."
"Saya melompat di belakang pos, saya buka pintu, saya tengok aman, saya langsung lompat ke sungai. Mereka masih tembak saya, saya menyelam di dalam air, saya dibawa arus sampai di bawah," cerita Pratu Iqbal.
Diungkapkan Iqbal, kelompok yang menyerang Pos Ramil Kisor membawa senjata api dan senjata rakitan serta sejumlah alat tajam. Tak hanya menembak, rekan-rekannya juga sempat diserang menggunakan alat tajam.
"Mereka ada bawa pucuk (senjata api) dan ada senjata rakitan juga, tapi rata-rata mereka serang kawan-kawan dengan alat tajam (parang), kawan-kawan dipotong (diparangi) juga," ungkap Pratu Iqbal seperti yang dikutip dari sindonews.com.
Saat ini, Pratu Iqbal telah dievakuasi di Kodim 1809/Maybrat untuk selanjutnya di rawat di rumah sakit Maybrat. Sementara itu, hingga saat ini pasukan TNI AD telah berhasil menguasai Posramil Kisor. Walau demikian belum ada penambahan pasukan di wilayah Posramil Kisor.
Kapenrem 181 Praja Vira Tama, Mayor (Inf) Puguh yang dikonfirmasi MNC Portal Indonesia mengatakan saat ini Posramil telah dikuasi Pasukan TNI, Komandan Korem 181 PVT Sorong telah tiba di TKP. Mayor Puguh enggan memberikan keterangan terkait kronologi kejadian dan jumlah korban dalam peristiwa tersebut.
"Penambahan pasukan tidak ada, namun Bapak Danrem dan Pejabat Pasi Intel sudah berangkat di sana. Saya belum dapat memberikan keterangan soal ini, terkait jumlah korban atau informasi lain belum dapat saya berikan. Semua satu pintu melalui Kodam Kasuari. Saya harap rekan-rekan dapat memakluminya" ujar Mayor Inf. Puguh.
Menurut Mayor Puguh seluruh korban rencananya akan dievakuaai ke Kota Sorong dan selanjutnya akan dikirim ke daerah asal mereka. Dimana para korban rata-rata adalah personel Apter dari luar Papua yang menempati penugaasan para Pos Ramil Kisor di bawah Kodim 1809 MAYBRAT.
"Rencana dikirim ke daerah asal, karena personel yang menjadi korban adalah personel Apter dari luar Papua. Evkuasi rencana ke Kota Sorong, lalu diberangkatkan ke daerah asal," jelasnya. (sindonews/zul)