Presiden Joko Widodo dianggap sedang ketagihan pujian. Itu terlihat dari pujian para ketua umum partai koalisi pemerintah di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Ahli filsafat, Rocky Gerung mengungkapkan simpulannya saat berbincang dengan wartawan senior Hersubeno Arief di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/9) pagi.
Rocky Gerung mengungkapkan pernyataan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan ketua umum partai yang lain, tidak ubahnya seperti testimoni yang telah dibuatkan teks.
Sebab, penilaian mengenai penanganan Covid-19 tidak objektif jika disampaikan oleh elite yang ada di lingkaran penanganan tersebut. Seperti hasil audit sebuah lembaga, tentu yang lebih kredibel adalah hasil yang diberikan auditor eksternal, bukan internal.
“Kalau luar negeri bilang Indonesia tingkat kematian di atas rata-rata dunia, itu artinya buruk. Jadi kenapa minta testimoni pada orang-orang yang sebenarnya hanya ingin memuji?” tanyanya.
Rocky berkesimpulan bahwa Presiden Joko Widodo memang sedang ketagihan pujian. Atas alasan itu, undangan tidak hanya menyasar partai besar, tapi juga partai kecil yang tidak lolos parlemen dan para buzzer yang selama ini mendengung di media sosial.
“Jadi ini recehan pun dikumpulin karena ketagihan itu,” tuturnya.
Rocky Gerung menekankan, hanya orang yang ketakutan tidak akan mendapat dukungan lagi yang ketagihan dengan pujian orang lain. Orang tersebut akan berusaha agar dirinya selalu mendapat pujian setiap harinya.
“Maka dia akan mencari pendukung, bahkan sewa,” sindirnya. (rmol/zul)