Polisi didesak sejumlah netizen untuk menangkap Ustad Abdul Somad (UAS), karena dianggap pernah melakukan penodaan agama. Dugaan penodaan agama itu, dilakukan UAS saat menjawab pertanyaan jamaahnya beberapa waktu lalu.
Desakan itu langsung ditanggapi anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring. Menurutnya, ada pihak-pihak yang sengaja menyeret nama Ustad Abdul Somad terkait kasus penodaan agama.
Desakan untuk menangkap UAS mencuat setelah YouTuber Muhamad Kasman alias Muhamad Kace dan Ustad Yahya Waloni diciduk polisi terkait dugaan kasus penodaan agama.
“Ada yang coba menyeret-nyeret nama Ustadz Abdu Somad, terkait dugaan penghinaan agama oleh MKace ini,” kata Tifatul Sembiring di Twitter-nya, Sabtu (28/8).
Mantan Presiden PKS ini menilai bahwa pernyataan Ustad Abdul Somad bukan menghina agama lain. UAS hanya menjawab pertanyaan dari jamaahnya saat mengisi kajian.
Tifatul Sembiring meminta agar pihak dimaksud tidak buat masalah dengan menyeret nama UAS.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini menegaskan apa yang dilakukan UAS jauh berbeda dengan Muhammad Kace yang dengan sengaja menghina agama orang lain.
“UAS tidak pernah menghina agama orang lain. UAS hanya menjawab pertanyaan jamaahnya. Tapi Si Kace ini sangat sengaja menista, buat video khusus untuk itu. Jangan cari ribut,” tegas Tifatul.
Pada 2019 lalu, UAS telah mengklarifikasi ceramahnya yang menyebut patung salib ada jin. UAS mengatakan bahwa dia memberi jawaban sesuai keyakinan umat Islam bahwa ada jin di patung dalam rumah.
“Bahwa saya sedang menjelaskan akidah, keyakinan seorang muslim. Bagaimana dalam Islam diajarkan innal malaikata, sesungguhnya malaikat la tadkhulul buyut, tidak masuk ke dalam rumah, fiha tamasil, kalau di dalam rumah itu ada patung,” ucap UAS kala itu.
“Mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang ada patung, karena di antara tempat-tempat tinggal jin adalah patung,” jelas UAS.
UAS mengatakan, dalam penyampaiannya dia tidak memberikan argumen pembedaan agama. Tetapi memberi pemahaman kepada jamaah terkait aqidah dan keyakinan dalam Islam.
“Oleh sebab itu penjelasan itu saya jelaskan untuk menjaga akidah umat Islam saya tidak sedang dalam kapasitas perbandingan agama, atau berdebat atau berdialog tapi menjelaskan akidah umat Islam,” tuturnya. (dal/zul/fin)