Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Indonesia sedang menyusun roadmap hidup bersama Covid-19, yang diibaratkan sama seperti hidup dengan flu.
"Pada masa mendatang, kita akan hidup dengan memperlakukan Covid-19 seperti flu saja. Ini seiring dengan peningkatan kemampuan adaptasi dan penanganan pandemi. Tentu setelah sebagian besar penduduk sudah divaksin," ujar Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif di Jakarta, Rabu (25/8).
Yang perlu dilakukan saat ini adalah pemerintah harus memberikan akses vaksin pada semua penduduk, tidak lagi 70 persen dari total populasi.
Dia mengatakan sistem kekebalan yang terbangun dengan vaksinasi tidak bersifat permanen. Bahkan tidak mampu melindungi diri 100 persen dari serangan COVID-19.
"Namun, vaksinasi COVID-19 bisa menurunkan angka penularan. Terutama angka keganasan. Sehingga angka rawat inap dan angka kematian akan menurun. Pemberian vaksin ke dalam tubuh bermanfaat membangun kekebalan tubuh," imbuhnya.
Dengan membangkitkan sistem imunitas tubuh, maka dapat mengenali dan melawan serangan virus. Sehingga tubuh tidak langsung mengalami kondisi sakit berat.
Mereka yang boleh melakukan pergerakan dan kegiatan sosial adalah yang sudah mendapat vaksinasi minimal satu kali. Vaksinasi COVID-19 harus menjangkau seluruh penduduk.
Tujuannya menciptakan kekebalan tubuh. Selain itu, mencegah seseorang yang terinfeksi mengalami kondisi berat. (rh/zul/fin)