Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut mengomentari artikel dari majalah ekonomi kelas dunia “The Economist” yang berjudul “Indonesia’s president promised reform. Yet it is he who has changed”.
Hal ini menurutnya harus dicermati serius. Artikel tersebut jika diartikan dalam bahasa Indonesia, “Presiden Indonesia menjanjikan reformasi. Namun adalah dirinya yang berubah.”
Selain judul, majalah "The Economist juga memberikan teaser, “Democracy is increasingly enfeebled under Jokowi” atau bila diindonesiakan menjadi, “Demokrasi semakin dilemahkan di bawah pemerintahan Jokowi.”
"Ini lampu kuning. Pandangan asing bisa diikuti bisa diabaikan. Tapi The Economist lembaga think tank prestisius," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/8).
Mardani meyakini, judul itu bukan sekadar untuk klikbait atau untuk viral. Bagi dia, pasti ada dasar yang membuat majalah "The Economist" menuliskan judul itu.
"Poin-poin yang disampaikan punya dasar. Dan datanya kuat. Karena itu layak dipertimbangkan," katanya.
Anggota Komisi II DPR RI ini pun berharap agar Presiden Jokowi memiliki kesadaran yang sama bahwa masa depan demokrasi Indonesia kian terancam.
"Ayo Pak Jokowi, demokrasi kita ada pada level bahaya," tandasnya. (rmol.id/ima)