Lionardi justru menuruti omongan orang tuanya, yang tidak merestui bila ia menikah dengan Mery.
Sebelum benar-benar membakar bengkel, pada Jumat malam (6/8) sekitar pukul 23.30 WIB, Mery mencoba sekali lagi menuntut tanggung jawab dari Lionardi. Ia meminta Lionardi menikahinya.
Namun, lagi-lagi Lionardi menolak dengan alasan orang tuanya tidak mau memberi restu.
Mereka pun sempat bertengkar di depan bengkel milik keluarga Lionardi.
Saat itu, Mery sudah menyampaikan ancaman bahwa dirinya akan membakar bengkel motor milik keluarga Lionardi.
Setelah bertengkar, Mery pun pergi dengan mobilnya, Mitsubishi Xpander bernomor pelat B 2796 UOW.
Merasa bahwa Mery hanya menggertak sambal, Lionardi pun masuk ke dalam rumah dan tidur.
Namun rupanya, Mery tidak main-main dengan ucapannya.
Ia kembali lagi ke rumah Lionardi dengan membawa 10 liter bensin Pertamax yang dikemas dari 9 bungkus plastik.
Karena sudah gelap mata, Mery pun menyiramkan bensin yang sudah dibelinya itu dan membakar bengkel tersebut.
Api cepat membesar dan ledakan demi ledakan terus terdengar.
Lionardi, ayah dan ibunya, serta dua adiknya, kalang kabut di lantas atas rumah mereka.
Bangunan bengkel tersebut sendiri merupakan ruko tiga lantai.
Lionardi dan keluarganya terjebak di lantai atas.
Dua adiknya, yakni Nando (20 tahun) dan Siska (22 tahun), berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka bakar lumayan parah.
Akibat perbuatannya, Mery pun ditetapkan sebagai tersangka.