Markas Teroris Papua Diserbu TNI-Polri, Panglima TPNPB dan Anak Buahnya Lari Masuk Hutan

Senin 09-08-2021,07:00 WIB

Aparat keamanan menggerebek markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Aksi baku tembak terjadi saat penggerebekan.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan pihaknya yang didukung BKO Brimob Polda Papua melakukan penggerebekan markas TPNPB di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen. Penggrebekan dilakukan, Kamis (5/8), pukul 10.30 WIT.

"Penggerebekan terhadap markas kelompok kriminal bersenjata di bawah kendali Fernando Worabai (FW). Di mana FW menyebut dirinya sebagai panglima TPNPB Wilayah II Saireri," kata Ferdyan dalam keterangan tertulisnya dikutip laman resmi Polri, Minggu (8/8).

Diungkapkannya tak ada satu pun anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan FW yang ditangkap ataupun diamankan.

"Saat digerebek, kelompok KKB tersebut melarikan diri. Dalam penyisiran aparat menemukan tiga pucuk senjata api rakitan, dua buah tabung gas elpiji yang telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan melakukan perlawanan yang diduga sebagai bom rakitan," ungkapnya.

Dijelaskannya, berdasaran informasi, jelang HUT Kemerdekaan RI, kelompok FW akan melakukan sabotase dan hal-hal yang mengganggu stabilitas keamanan.

"Kami tidak mau kecolongan. Kita mengantisipasi segera dan mengambil langkah-langkah sehingga apa yang menjadi rencana atau target mereka menjelang 17 Agustus ini bisa kita antisipasi dengan baik kita hentikan dan eliminir," katanya.

Untuk itu, aparat keamanan kini telah memasukan FW dan anggotanya ke masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Terlebih, kelompok FW sudah kerap melakukan pengancaman, penganiayaan, pemerasan.

Selain itu, kelompok ini juga memiliki senjata api ilegal dan bahan peledak.

“Saya mewakili aparat keamanan di sini kita akan terus melakukan pengejaran, kita akan memproses pihak yang terkait dan penanggung jawabnya yaitu saudara Fernando Worabai yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan telah diterbitkan DPO-nya, terhadapa tersangka ini beserta kelompoknya akan terus kita cari sampai tertangkap, dan terhadap yang bersangkutan kita akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.

Di samping itu, pihaknya meminta kepada tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk melaporkan jika mengetahui keberadaan kelompok ini. Dia juga meminta agar anggota kelompok FW untuk menyerahkan diri.

“Yang menyerahkan diri kita akan beri apresiasi tetapi bila namanya sudah masuk dalam daftar tersangka atau DPO semuanya kita akan lakukan proses penegakan hukum,“ tandasnya.

Dikatakannya, FW mengangkat dirinya sebagai Panglima Komando Militer wilayah II Saireri yang berpangkat Brigjen. Kelompok yang dipimpin FW berdiri sendiri tetapi berafiliasi dengan kelompok TPNPB di wilayah lain.

Kelompok ini juga beberapa kali termonitor melakukan latihan Militer.

“Tentunya ini menjadi hal yang cukup serius. Mereka telah mempersiapkan diri untuk melakukan hal-hal yang menunjukan eksistensi bahwa mereka melawan NKRI. Sehingga ini tidak boleh dibiarkan dan komitmen kami aparat penegak hukum dan aparat keamanan harus kita hentikan kegiatan seperti itu sebelum menimbulkan banyak kerugian atau korban. Negara tidak boleh kalah dari kelompok separatis seperti ini bahkan saat ini kelompok KKB telah ditetapkan oleh Negara sebagai oraganisasi terosris, maka dari itu kelompok ini harus di hentikan,” paparnya.

Tags :
Kategori :

Terkait