Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus. Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menilai keputusan ini sangat bijak untuk terus menurunkan kasus positf Covid-19 di Tanah Air.
"Saya kira apa yang disampaikan presiden sudah sangat bijaksana dengan memperpanjang PPKM sampai 9 Agustus. Ini hasil evaluasi atas kasus paparan Covid-19 sampai hari ini dan kondisi rumah sakit di sejumlah daerah yang walau ada penurunan, tapi tetap masih tinggi," katanya dikutip dari laman resmi DPR RI, Selasa (3/8).
Menurut politisi PDI-Perjuangan ini, salah satu instrumen pertimbangan memperpanjang PPKM adalah masih tingginya angka kematian akibat Covid-19.
"Jadi, apa yang disampaikan pemerintah sudah sesuai dengan keinginan masyarakat. Dalam konteks ini, bagaimana menyeimbangkan penyelamatan jiwa dan penyelamatan ekonomi. Tentu hal tersebut jadi prioritas dan urgen untuk saat ini," bebernya.
Menurutnya, dengan perpanjangan PPKM, dari sisi keselamatan jiwa bisa terlindungi dan dari dampak yang dalam pada sisi ekonomi juga diminimalkan.
"Saya kira ini kepentingan yang sama antara pemerintah dan masyarakat. Banyak jiwa terlindungi dengan menekan angka korban dan ekonomi juga bisa tetap jalan. Itulah pilihan yang harus diambil dengan perpanjangan PPKM level 4 ini," tutur Rahmad.
Rahmad mengaku sependapat dengan pemerintah bahwa penyesuaian kondisi PPKM tidak diberlakukan secara nasional, melainkan diserahkan sepenuhnya ke daerah masing-masing. Sehingga, daerah bisa mengukur dan menyesuaikan dengan keadaannya sendiri.
"Semua harus taat dengan yang diatur pemerintah pusat. Kita sambut kebijakan ini dan kendalikan lagi Covid-19 dengan protokol kesehatan dan vaksinasi harus kembali dimasifkan," tandasnya. (khf/fin)