Di Grobogan, Perangkat Desa dan Karyawan SPBU Dapat BST, Ganjar: Sabar, Ojo Nesu

Selasa 03-08-2021,20:06 WIB

Bantuan Sosial Tunai (BST) yang tengah dibagikan disebut-sebut tidak tepat sasaran. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mengecek ke lapangan usai mendapatkan laporan terkait semrawutnya data pembagian oleh sejumlah kades dalam acara Rembug Desa.

Benar saja, bantuan tidak tepat sasaran ia temukan dalam pengecekan itu.

Saat mengecek pembagian BST di Desa Panunggalan Kecamatan Pulokulon Grobogan, Selasa (3/8), Ganjar menemukan ada salah satu penerima BST adalah karyawan SPBU. 

Tidak hanya itu, ia juga menemukan adanya perangkat desa yang mendapatkan bantuan yang sama.

Awalnya Ganjar ngobrol dengan sejumlah warga yang menerima bantuan di balai desa itu. Selain tanya kabar, Ganjar juga mengorek informasi tentang siapa penerima sebenarnya.

"Mas sampeyan ngopo? Ambil bantuan? Sehari-hari kerja apa," tanya Ganjar pada salah satu penerima BST.

"Saya dapat BST, Pak. Sehari-hari kerja di SPBU," jawabnya.

Ganjar langsung tersenyum. Ia menanyakan apakah ia masih gajian dan berapa gajinya dalam sebulan.

"Masih, Pak, gaji saya perbulan UMK," jawabnya.

Tidak berhenti sampai di situ, ternyata ada salah satu perangkat desa yang juga terdaftar mendapatkan bantuan BST. Kades juga terkejut, karena ia tak pernah mendaftarkan.

"Saya dapat, Pak, tidak tahu kok bisa dapat. Tapi tidak akan saya ambil. Untuk warga lain yang membutuhkan saja," jawab perangkat desa tersebut dan diacungi dua jempol oleh Ganjar.

Kades Panunggalan Moch. Pujiyanto mengatakan, ada 6 warganya yang mendapatkan bantuan dobel-dobel dari pemerintah. Selain itu, ada warganya yang masih gajian termasuk perangkat desa yang dapat.

"Itu data dari Kementerian Sosial, kita tidak tahu apakah kesalahan data, salah tulis atau salah update. Tapi yang perangkat tadi tidak diambil. Nanti kita perbaiki, termasuk warga yang tadi masih bekerja di SPBU," katanya.

Pujiyanto menerangkan, selama ini perbaikan data yang di-breakdown dari tingkat desa memang belum dilakukan. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan penyisiran data untuk perbaikan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menduga menemukan kasus-kasus seperti itu. Sebab kemarin saat rapat bersama kades di Rembug Desa, hal itu sudah disampaikan.

Tags :
Kategori :

Terkait