Terapis Meninggal usai Nekat Hirup Napas Pasien Covid-19, Rekannya: Alhamdulillah Saya Sehat Walafiat

Minggu 18-07-2021,20:54 WIB

HD merupakan menantu Rokim, teman Masudin yang saat itu juga diisolasi di rumah sakit yang sama.
HD berhasil sembuh dari Covid-19. Namun, kedua mertuanya meninggal dunia.

“Abah Rokim bilang menantunya juga sakit ada ruangan diisolasi, tapi kami tidak tahu kena Covid atau tidak. Mr Masudin dimintai tolong Abah Rokim untuk membesuk juga kalau bisa masuk ke ruang isolasi,” terangnya.

Saat itulah Kiai Sami’an diminta Masudin menghirup napas HD yang disebut positif Covid-19.

Seperti dalam video yang viral, aksi nekat serupa dilakukan Masudin. Kiai Sami’an maupun Masudin menghirup napas pasien melalui hidung dan mulut.

“Alhamdulillah setelah video itu saya tidak merasakan apa-apa, tidak sakit sama sekali,” ungkapnya.

Kiai Sami’an menegaskan, dirinya tidak berniat sombong maupun mencari sensasi. Ia juga tidak ingin video menghirup napas pasien Covid-19 itu viral.

Apalagi sampai dinilai tidak percaya dengan Covid-19.

“Saya sama sekali tidak punya niatan apa-apa. Terjadi seperti itu (viral), saya serahkan kepada Allah SWT,” jelasnya.

“Intinya kita tetap harus menjaga kesehatan, jaga imun, kita ikuti aturan-aturan pemerintah supaya bebas dari Covid-19,” cetusnya.

Kiai Sami’an (45) juga mengajar di madrasah dan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.

Meninggalnya Masudin pada Selasa (13/7) mengejutkan pemilik nama lengkap Mohammad Sami’an ini.

Dia mengaku tidak mengetahui persis penyebab meninggalnya terapis tunarungu asal Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Jombang tersebut.

“Saya kenal Mr Masudin 2,5 tahun. Saya tidak tahu beliau sakit apa. Saat beliau meninggal saya langsung ke rumah duka. Kata istrinya sakit lambung. Saya juga kaget,” katanya seperti dilansir detikcom. (ral/int/pojoksatu/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait