Sikap sejumlah menteri Presiden Jokowi saat pandemi ini tengah mendapat banyak sorotan dari publik.
Mulai dari menonton sinetron, sampai plesiran ke luar negeri saat pemerintah menerapkan PPKM Darurat.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy Satyo Purwanto menyebut, banyak menteri di Kabinet Indonesia Maju terpapar ‘virus ngawur’ selama pandemi Covid-19.
“Menteri Jokowi sepertinya banyak yang terpapar ‘virus ngawur’,” ujarnya dikutip dari RMOL, Minggu (17/7).
Menurutnya, itu adalah kondisi yang cukup miris dan ironis. Satyo menilai, itu terjadi lantaran mereka gagal memiliki sense of crisis dan tidak mampu meresapi suasana kebatinan rakyat.
“Miris, ironi, seperti tidak memiliki empati, tidak mampu meresapi suasana kebatinan rakyat yang sedang dicekam rasa takut,” ungkapnya.
Kondisi itu seperti menafikkan fakta di mana rakyat sedang berjuang untuk tetap hidup.
“Dalam perawatan di RS, yang sedang isoman, yang sedang bertahan hidup karena sumber ekonominya terhenti akibat PPKM Darurat dan tanpa kompensasi dari pemerintah,” tegasnya.
Apa yang dilakukan Menko Polhukam di tengah pandemi ini, kata Satyo, tentu tidak elok.
Terlepas apapun motifnya, Satyo menilai seharusnya Mahfud menjaga lisan dan tulisan. Terlebih di tengah situasi dan kondisi sedang dalam krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
“Dan Menko Polhukam ini pula yang di awal pandemi tahun lalu juga salah satu yang paling ‘lucu’ merespons isu corona dengan lelucon- lelucon yang hasilnya cuma menambah beban hidup rakyat,” cetusnya.
Hal lain yang membuatnya miris adalah sejumlah menteri Jokowi yang malah plesiran ke Amerika Serikat.
Sementara di tanah air, pemerintah tengah menerapkan PPKM Darurat.
Terbaru, sambungnya, aksi itu membuat Presiden Jokowi cukup kecewa.
“Ini tidak peka terhadap suasana kebatinan rakyat,” tandas Satyo.
(rmol/ruh/pojoksatu/ima)