Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ini karena kasus harian COVID-19 sedang mengalami lonjakan.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masalah kemanusiaan tidak dipolitisasi.
"Jangan dipolitisasi ya, please. Saya titip. Ini masalah kemanusiaan. Kalau Anda punya hati, jangan dipolitisasi. Makin Anda bawa macam-macam, itu bisa membawa nyawa orang. Di sekeliling kita banyak yang sudah pergi gara-gara Corona," tegas Luhut dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (15/7).
Menurutnya, dalam menangani pandemi COVID-19, pemerintah mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Di antaranya asosiasi profesi kedokteran, profesor, hingga guru besar.
"Misalnya asosiasi profesi kedokteran. Semua kita dengarkan. Berkali-kali ketemu kita bicara bersama para profesor-profesor, guru besar. Karena ini masalah kita rame-rame. Pengetahuan saya kan juga terbatas. Teman-teman berikan masukan dan cara bertindak sebaiknya seperti apa," lanjutnya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah tidak asal dalam mengambil keputusan. Ada tiga indikator dalam mengukur maupun memantau perkembangan.
"Ada tiga indikator yang digunakan digabungkan jadi satu indikator komposit. Facebook mobility. Kemudian ada Google traffic, ada intensitas cahaya di malam hari dari NASA dan NOAA. Ini kami gunakan supaya bisa mengukur menghadapi varian Delta ini. Jadi tidak sekadar bikin sana, bikin sini, tidak," paparnya.
Dia menyebut ini seluruh pihak hingga prajurit yang terlibat lelah bekerja. Karena itu, dia kembali menegaskan jangan ada pihak yang mempolitisasi untuk kepentingan politik maupun popularitas.
"Karena kita semua lelah. Saya ulangi, kita semua lelah. Jadi jangan tambahin lagi masalah. Jangan cari popularitas dari masalah kemanusiaan," pungkas Luhut. (rh/fin)