Kabar Baik, saat Ini dengan ATM Chip Anda Bisa Tarik Tunai sampai Rp20 Juta

Sabtu 10-07-2021,06:00 WIB

Bank Indonesia (BI) menaikkan batas maksimal dana untuk penarikan tunai melalui mesin ATM yang menggunakan teknologi chip dari maksimal Rp15 juta per hari menjadi Rp20 juta setiap rekening.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, bahwa perubahan tersebut dilakukan guna mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah.

"Kebijakan ini mulai berlaku pada 12 Juli 2021 nanti sampai dengan 30 September 2021 mendatang," kata Erwin, Jumat (9/7).

Untuk itu, BI mengimbau pihak bank untuk mempublikasikan kepada masyarakat daftar lokasi ATM yang dapat melakukan penarikan tunai dengan limit baru.

"Saya ingatkan kembali, kenaikan batas maksimal penarikan tunai kartu ATM hanya berlaku untuk mesin ATM dengan teknologi chip," ujarnya.

Selain itu, Erwin juga mengingatkan bank dan pemangku kepentingan lain untuk terus menjaga dan menjalankan keberlangsungan pelaksanaan tugas dan layanan publik yang aman.

"Tetap terapkan protokol kesehatan dengan memberlakukan 6M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama," pungkasnya.

Sementara itu, Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak dibidang Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan, bahwa harga pangan dunia turun pada Juni 2021.

FAO dalam keterangannya menyebutkan, dalam setahun terakhir, harga pangan turun untuk pertama kalinya. Penurunan mencapai 2,5 persen dalam Indeks Harga Pangan FAO setelah melawan rekor kenaikan 12 bulan berturut-turut, yang membuat indeks keseluruhan 33,9 persen di atas levelnya dari Juni 2020.

"Tiga dari lima sub indeks yang jatuh pada Juni 2021, dipimpin oleh penurunan harga minyak nabati sebesar 9,8 persen. Harga minyak nabati didorong lebih rendah oleh minyak sawit, kedelai, dan bunga matahari," tulis FAO dalam keterangannya, dikutip Jumat (9/7).

Sedangkan komponen terbesar dalam indeks yakni biji-bijian dan sereal turun lebih moderat 2,6 persen, meskipun mereka tetap lebih dari sepertiga lebih tinggi dari level mereka tahun lalu.

"Penurunan pada Juni disebabkan oleh harga jagung yang lebih rendah. Harga beras juga turun karena biaya transportasi lebih rendah," terangnya.

Dua sub indeks lainnya mengalami kenaikan harga pada Juni, dengan harga daging naik 2,1 persen dan harga gula naik 0,9 persen. Adapun harga susu turun tipis 1,0 persen.

"Harga daging didorong lebih tinggi oleh permintaan yang lebih tinggi dari Asia Timur," ujarnya.

"Sementara harga gula naik tipis karena kekhawatiran dampak cuaca ekstrem di Brazil," imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait